Kamis, 21 Desember 2023

Refrensiku MANAJEMEN PERBANKAN

 by.alumni stie


SEMESTER

:

IV

MATA KULIAH

:

MANAJEMEN PERBANKAN

 

Jawaban UAS

Jawaban soal no :

1.      Pengertian Suku Bunga Kredit Perbankan                                                                        

Tingkat suku bunga disetiap negara mana pun akan mempunyai tingkat suku bunga yang berbeda, hal tersebut terkait dengan naik turunnya perekonomian suatu negara, sehingga dapat dikatakan bahwa suku bunga merupakan indikator atau barometer perekonomian suatu negara. Pengertian suku bunga sering kali berbeda, menurut Sawaldjo Puspopranoto dalam bukunya yang berjudul  Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan, mengatakan bahwa :

“Suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman. Suku bunga adalah harga dari meminjam uang untuk menggunakan daya belinya”.

 

2.      Komponen dari penurunan dan pertumbuhan suku bunga kredit perbankan

Komponen-komponen dalam menentukan bunga kredit menurut Kasmir (2008: 40), yaitu:

 

a.       total biaya dana (cost of fund), merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan, maupun deposito. total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. semakin besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan, semakin tinggi pula biaya dananya demikian pula sebaliknya. total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau reserve rRequirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

b.      biaya operasi, dalam melakukan setiap kegiatan bank membutuhkan berbagai sarana dan prasarana, baik berupa manusia maupun alat. penggunaan sarana dan prasarana ini memerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung bank sebagai biaya operasi. biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan operasinya. biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan, dan biaya-biaya lainnya.

c.       cadangan risiko kredit macet, merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu risiko tidak terbayar. risiko ini dapat timbul baik dengan sengaja maupun tidak. oleh karena itu, pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga menghadapinya dengan cara membebankan sejumlah presentase tertentu terhadap kredit yang disalurkan.

d.      laba yang diinginkan, setiap kali melakukan transaksi, bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal. penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan besarnya laba sangat mempengaruhi besarnya bunga kredit. dalam hal ini biasanya bank disamping melihat kondisi pesaing juga melihat kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan dan juga melihat sektor-sektor yang dibiayai, misalnya jika proyek pemerintah atau untuk pengusaha/rakyat kecil maka labanya pun berbeda dengan yang komersil.

e.       pajak, merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.

 

3.      Pedoman dalam Pebetapan Suku Bunga Bank dalam suatu Negara yang menerapkan system monopoli.

Kebijakan Bank Indonesia untuk membuat transparan penetapan suku bunga kredit di bank-bank. Bank melakukan publikasi informasi SBDK dalam rupiah, inilah kebijakan yang dikeluarkan oleh BI guna menghindari terjadinya monopoli yang dilakukan Bank sehingga kebijakan BI ini menjadi pedoman Bank-bank yang lain guna lebih transparan dalam nenyediakan dan enampilkan data-data laporan keuangan dalam hal penetapan suku bunga kredit yang diberikan.

 

4.      Resiko dalam suatu kredit perbankan.

Bank Indonesia menyebutkan risiko yang di hadapi bank iktu mencakup sebaai berikut :

 

-          RISIKO KREDIT ( CREDIT RISK )

adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty  memenuhi kewajibannya, dalam mengantisipasi resiko kredit bank harus memperhatikan tipe-tipe kreditnya, diversivikasi dalam wilayah geografis dan jeis-jenis industri yang di biayainya, kebijakan agunan dan lain sebagainya. dan yang paling penting adalah aturan atau standar dalam pengendalian kredit.

 

-          RISIKO PASAR ( MARKET RISK )

adalah risiko yang timbul karena adanya perg erakan variable pasar  ( adverse movement ) dari portofolio yang di miliki oleh bank, yang dapat merugikan bank, termasuk dalam variable pasar ini adalah nilai tukar dan suku  bunga.

 

-          RISIKO LIQUIDITAS ( LIQUIDITY RISK )

adalah risiko yang di sebabkan karena bank tidak mampu memenuhi kewajiban liquiditasnya ( kewajiban yang telah jatuh tempo ), dalam hal ini bank tidak dapat memanfaatkan keuntungannya dengan maksimal karena adanya desakan kebutuhan liquiditas,untuk itu bank harus lebih bijak dalam menetukan jumlah liquiditasnya dalam artian harus balance atau seimbang, terlalu banyak liquiditas di khawatirkan nantinya akan mengorbankan tingkat keuntungan dari bank, kalau terlalu sedikit akan berpotensi untuk meminjam dana dengan harga yang tidak dapat di ketahui sebelumnya , yang dapat berakibat menigkatnya biaya dan akhirnya menurunkan profitabilitas.

 

-          RISIKO OPERASIONAL ( OPERATIONAL RISK )

adalah risiko yang antara lain di sebabkan oleh ketidak cukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya kegagalan problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank.

 

-          RISIKO HUKUM ( LAGAL RISK )

adalah risiko yagn diakibatkan kelamahan aspek hukum atau yuridis, diantara spek hukumnya adalah ..tidak adanya peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak di penuhinya syarat sahnya kontrak dan perikatan agunan yang tidak sempurna.

 

-          RISIKO REPUTASI ( REPUTATION RISK )

risiko yang di akibatkan adanya image negatif tentang kegiatan operasional bank.

 

-          RISIKO STRATEGIS ( STRATEGIC RISK )

risiko ini diakibatkan adanya pengambilan strategi yang kurang tepat dari pihak bank, ataupun pengambilan keputusan  bisnis yang tidak tepat, atau kurang tanggapnya bank terhadap perkembangan dari external bank.

 

-          RISIKO KEPATUHAN ( COMPLIANCE RISK )

adalah risiko yang di sebabkan bank tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan dalam perbankan yang berlaku.

 

5.      Kaitan efisiensi perbankan dengan penetapan suku bunga kredit perbankan.

Menurut saya, antara efisiensi perbankan dengan penetapan suku bunga kredit perbankan memiliki kaitan yaitu salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan suku bunga adalah dengan meningkatkan efisiensi perbankan. Efisiensi ini terkait erat dengan biaya operasional perbankan. Oleh karena itu upaya peningkatan efisiensi terutama di industri keuangan dan perbankan sama dengan mengirit sebisa mungkin biaya operasional perbankan sehingga penetapan suku bunga kredit perbankan dapat diturunkan.

 

6.      Asas-asas aktifitas pengelolaan Manajemen SDM Bank

Asas-asas umum manajemen menurut Henry Fayol :

 

-          Division of Work

Asas ini sangat penting, karena adanya “Limit Factors”, artinya adanya keterbatasan-keterbatasan manusia dalam mengerjakan semua pekerjaan, yaitu:

a. keterbatasan waktu;

b. keterbatasan dalam pengetahuan;

c. keterbatasan dalam kemampuan;

d. keterbatasan dalam perhatian.

 

-          Authority and Responsibility

Menurut asas ini perlu adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan; wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab. Misalnya wewenang sebesar X, maka tanggung jawab pun sebesar X.

Wewenang (authority) menimbulkan hak, sedangkan tanggung jawab menimbulkan kewajiban. Hak dan kewajiban menyebabkan adanya interaksi atau komunikasi antara atasan dan bawahan.

 

-          Discipline

Menurut asas ini, hendaknya semua perjanjian, peraturan yang telah ditetapkan, perintah atasan harus dihormati, dipatuhi dan dilaksanakan sepenuhnya.

 

-          Unity of Command

Menurut asas ini, hendaknya setiap bawahan hanyamenerima perintah dari seorang atasan dan bertanggung jawab hanya kepada seorang atasan pula. Tetapi seorang atasan dapat memberi perintah kepada beberapa orang bawahan. Asas kesatuan perintah ini perlu, karena jika seorang bawahan diperintah oleh beberapa orang atasan, maka ia akan bingung.

 

-          Unity of Direction

Setiap orang (sekelompok) barvahan hanya memPunyai satu rencana satu tujuan, satu perintah dan satu atasan, suPaya terwujud kesatuanarah, kesatuan gerak dan kesatuan tindakan menuju sasaran yang sama. Unity of Command berhubungan dengan karyawan, sedangkan Unity of Direction bersangkutan dengan seluruh perusahaan.

 

-          Subordination of Individual Interest Into General Interest

Setiap orang dalam organisasi harus mengutamakan kepentingan bersama (organisasi), di atas kepentingan pribadi. Misalnya pekerjaan kantorsehari-hari harus diutamakan daripada pekerjaan sendiri.

 

-          Remuneration of Personnel

Menurut asas ini, hendaknya gaji dan jaminan-jaminan sosial harus adil, wajar dan seimbang dengan kebutuhan,sehingga memberikan kepuasan yang maksimal baik bagi karyawan maupun majikan.

 

-          Centralization

Setiap organisasi harus mempunyai pusat wewenang, artinya wewenang itu dipusatkan atau dibagi’bagikan tanpa mengabaikan situasi-situasi khas, yang akan memberikan hasil keseluruhan yang memuaskan. Centralization ini sifatnya dalam arti relatif, bukan absolut/mutlak.

 

-          Scalar of Chain (Hierarchy)

Saluran perintah atau wewenang yang mengalir dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertikal yang jelas, tidak terputus dan dengan jarak terpendek.

 

-          Order

Asas ini dibagi atas”Material Order dan Sosial Order” artinya keteraturan dan ketertiban dalam penempatan barang-barang dan karyawan. Material order artinya barang-barang atau alat-alat organisasi Perusahaan harus ditempatkan pada tempat yang sebenarnya; jangan disimpan di rumah. Sosial order artinya penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian atau bidang spesialisasinya.

 

-          Equity

Pemimpin harus berlaku adil terhadap semua karyawan dalam Pemberian gaji dan jaminan sosial, pekerjaan dan hukuman. Perlakuan yang adil akan mendorong bawahan mematuhi perintah-perintah atasan dan gairah kerja. Jika tidakadil bawahan akan malas dan cenderung mensepelekan tugas-tugas dan perintah-perintah atasannya.

 

-          Initiative

Menurut asas ini, seorang pimpinan harus memberikan dorongan dan kesempatan kepada bawahannya untuk berinisiatif, dengan memberikan kebebasan agar bawahan secara aktif memikirkandan menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya.

 

 

 

 

-          Esprit de Corp (Asas Kesatuan)

Menurut asas ini, kesatuan kelompok harus dikembangkan dan dibinamelalui sistem komunikasi yang baik, sehingga terrvujud kekompakan kerja (team work) dan timbul keinginan untuk mencapai hasil yang baik.

 

-          Stability of Turn-Over of Personnel (Kestabilan jabatan Karyawan)

Menurut asas ini, pimpinan perusahaan harus bemsaha agar mutasi dan keluar masuknya karyawan tidak terlalu sering. Karena akan mengakibatkan ketidakstabilan organisasi, biaya-biaya semakin besar dan perusahaan tidak mendapat karyawan yang berpengalaman.

 

7.      3 Pembebanan Jenis Suku Bunga Bank

Pembebanan bunga kredit yang dimaksud adalah sebagai berikut :

 

-          Sliding rate

Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulannya menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi, pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama. Cicilan nasabah (pokok pinjaman ditambah bunga) otomatis dari bulan ke bulan semakin menurun. Jenis sliding rate ini biasanya akan diberikan kepada sector produktif, dengan maksud si nasabah merasa tidak terbebani terhadap pinjamannya.

 

-          Flat rate

Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sampai kredit tersebut lunas. Jenis flat rate ini diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif seperti pembelian rumah tinggal, pembelian mobil pribadi atau kredit konsumtif lainnya.

 

-          Floating rate

Jenis ini membebankan dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang pada bulan tersebut. Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari bulan yang bersangkutan. Pada akhirnya hal ini juga berpengaruh terhadap cicilannya setiap bulan.

 

8.      Keuntungan Safe Deposit Box

-          Aman. Ruang penyimpanan yang kokoh dilengkapi dengan sistem keamanan terus menerus selama 24 jam. Untuk membukanya diperlukan kunci dari penyewa dan kunci dari bank.

-          Fleksibel. Tersedia dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan penyewa baik bagi penyewa perorangan maupun badan.

-          Mudah. Persyaratan sewa cukup dengan membuka tabungan atau giro (ada bank yang tidak mensyaratkan hal tersebut, namun mengenakan tarif yang berbeda).\

 

 

 

 

 

 

 

9.      Bentuk-bentuk Laporan Keuangan Bank

 

-          Neraca

Pada dasarnya isi dan bentuk neraca sebuah bank tidak berbeda dengan neraca perusahaan-perusahaan di bidang lainnya. Yaitu mengenai izin, terdiri dari aktiva, hutang dan modal sendiri. Mengenai bentuknya, atau biasa disebutjugasusunannya,juga bisa dibedakan antara bentuk skontro dan bentuk stafell bentuk laporan. Dalam bentuk skontro pos-pos aktiva dicatat di sebelah debit/kiri, sedangkan pos-pos hutang dan modal sendiri dicatat pada bagian kredit/kanan. Dengan demikian, kemudian apa bedanya antara laporan keuangan bank dengan laporan keuangan bukan bank? Perbedaanya terletak pada bentuk-bentuk aktiva, bentukbentuk hutang, bentuk-bentuk penerimaan dan biaya serta unsur-unsur laba dan unsurunsur rugi yang membentuk neraca dan laporan keuangan bank. Semuanya ini kiranya mudah difahami kalau diingat bahwa bermula dari adanya perbedaan kegiatan-kegiatan baik kegiatan-kegiatan utama maupun kegiatan-kegiatan penunjang_ yang membawa akibat berbedanya transaksi-transaksidi antara berbagai macam bidang usaha tersebut. Perbedaan kegiatan utama, yang dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan pada benda yang ditangani oleh kegiatan perencanaan,.kegiatan k09rdinasi, kegiatan pemasaran, dan sebagainya dan sebagainya, maka berarti bahwa kebijakan-kebijakan manajerial yang tepat untuk bidang usaha yang satu bisa sama sekali tidak dapat diterapkan untuk bidang usaha yang lain.

 

-          Laporan laba rugi

Seperti telah diketahui bahwa dari segi kepemilikan di Indonesia dijumpai empat macam bank, yaitu bank swasta nasional, bank koperasi, bank milik negara dan bank campuran. Untuk bank swasta nasioIial dan bank campuran,jelas bahwa salah satu tujuan pemilik saham menanamkan modalnya pada bank bersangkutan adalah untuk memperoleh penghasilan berupa dividen dan atau meningkatnya harga pasar sahamyang dimilikinya. Baik tingginya dividen maupun tingginya harga saham di pasar sangat ditentukan oleh tingginnya rentabilitas yang dicapai oleh perusahaan. Oleh karena itu, kiranya cukup beralasan kalau dalam perbincangan mengenai manajemen bank nanti kita selalu menggunakan asumsi bahwa bank mempunyai tujuan untuk memaksimumkan laba jangka panjang.

 

-          Laporan aktiva produktif

Berdasarkan SK DIR BI No. 3 1/147/KEP/DIRTanggal12 November 1998 telah ditetapkan tentang ketentuan baru mengenai kualitas aktiva produktif, bahwa yang dimaksud dengan kualitas aktiva produktif adalah penanaman dana bank, baik dalam rupiah maupun valuta asing, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan saham, termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif. Kualitas aktiva (assets quality) yang diukur dengan assets ratio berkaitan dengan kelangsungan usaha bank. Pengelolaan aktiva diarahkan kepada pengelolaan aMiva produktif (earnings assets) dengan maksud untuk memperoleh penghasilan (Zainudin dan Jogiyanto, 1999).

 

10.  Wenang menaikan dan menurunkan Suku Bunga Bank.

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang  ditetapkan oleh Pemerintah.  Secara operasional, pengendalian  sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan.






1 komentar: