by.alumni stie
SEMESTER |
: |
IV |
MATA KULIAH |
: |
MANAJEMEN PERBANKAN |
Jawaban UAS
Jawaban soal no :
1.
Pengertian Suku
Bunga Kredit Perbankan
Tingkat
suku bunga disetiap negara mana pun akan mempunyai tingkat suku bunga yang
berbeda, hal tersebut terkait dengan naik turunnya perekonomian suatu negara,
sehingga dapat dikatakan bahwa suku bunga merupakan indikator atau barometer
perekonomian suatu negara. Pengertian suku bunga sering kali berbeda, menurut
Sawaldjo Puspopranoto dalam bukunya yang berjudul Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan,
mengatakan bahwa :
“Suku bunga adalah
rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman. Suku bunga adalah harga dari
meminjam uang untuk menggunakan daya belinya”.
2.
Komponen dari
penurunan dan pertumbuhan suku bunga kredit perbankan
Komponen-komponen dalam
menentukan bunga kredit menurut Kasmir (2008: 40), yaitu:
a.
total biaya dana
(cost of fund), merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk
memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan, maupun
deposito. total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan
untuk memperoleh dana yang diinginkan. semakin besar bunga yang dibebankan
terhadap bunga simpanan, semakin tinggi pula biaya dananya demikian pula
sebaliknya. total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau
reserve rRequirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
b.
biaya operasi,
dalam melakukan setiap kegiatan bank membutuhkan berbagai sarana dan prasarana,
baik berupa manusia maupun alat. penggunaan sarana dan prasarana ini memerlukan
sejumlah biaya yang harus ditanggung bank sebagai biaya operasi. biaya operasi
merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan operasinya. biaya
ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan,
dan biaya-biaya lainnya.
c.
cadangan risiko
kredit macet, merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan,
hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu risiko
tidak terbayar. risiko ini dapat timbul baik dengan sengaja maupun tidak. oleh
karena itu, pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga
menghadapinya dengan cara membebankan sejumlah presentase tertentu terhadap
kredit yang disalurkan.
d.
laba yang
diinginkan, setiap kali melakukan transaksi, bank selalu ingin memperoleh laba
yang maksimal. penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting,
mengingat penentuan besarnya laba sangat mempengaruhi besarnya bunga kredit.
dalam hal ini biasanya bank disamping melihat kondisi pesaing juga melihat
kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan dan juga melihat sektor-sektor
yang dibiayai, misalnya jika proyek pemerintah atau untuk pengusaha/rakyat kecil
maka labanya pun berbeda dengan yang komersil.
e.
pajak, merupakan
kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas
kredit kepada nasabahnya.
3.
Pedoman dalam
Pebetapan Suku Bunga Bank dalam suatu Negara yang menerapkan system monopoli.
Kebijakan Bank
Indonesia untuk membuat transparan penetapan suku bunga kredit di bank-bank.
Bank melakukan publikasi informasi SBDK dalam rupiah, inilah kebijakan yang
dikeluarkan oleh BI guna menghindari terjadinya monopoli yang dilakukan Bank
sehingga kebijakan BI ini menjadi pedoman Bank-bank yang lain guna lebih
transparan dalam nenyediakan dan enampilkan data-data laporan keuangan dalam
hal penetapan suku bunga kredit yang diberikan.
4.
Resiko dalam
suatu kredit perbankan.
Bank Indonesia
menyebutkan risiko yang di hadapi bank iktu mencakup sebaai berikut :
-
RISIKO KREDIT (
CREDIT RISK )
adalah risiko yang
timbul sebagai akibat kegagalan counterparty
memenuhi kewajibannya, dalam mengantisipasi resiko kredit bank harus
memperhatikan tipe-tipe kreditnya, diversivikasi dalam wilayah geografis dan
jeis-jenis industri yang di biayainya, kebijakan agunan dan lain sebagainya.
dan yang paling penting adalah aturan atau standar dalam pengendalian kredit.
-
RISIKO PASAR (
MARKET RISK )
adalah risiko yang
timbul karena adanya perg erakan variable pasar
( adverse movement ) dari portofolio yang di miliki oleh bank, yang
dapat merugikan bank, termasuk dalam variable pasar ini adalah nilai tukar dan
suku bunga.
-
RISIKO
LIQUIDITAS ( LIQUIDITY RISK )
adalah risiko yang di
sebabkan karena bank tidak mampu memenuhi kewajiban liquiditasnya ( kewajiban
yang telah jatuh tempo ), dalam hal ini bank tidak dapat memanfaatkan
keuntungannya dengan maksimal karena adanya desakan kebutuhan liquiditas,untuk
itu bank harus lebih bijak dalam menetukan jumlah liquiditasnya dalam artian
harus balance atau seimbang, terlalu banyak liquiditas di khawatirkan nantinya
akan mengorbankan tingkat keuntungan dari bank, kalau terlalu sedikit akan
berpotensi untuk meminjam dana dengan harga yang tidak dapat di ketahui
sebelumnya , yang dapat berakibat menigkatnya biaya dan akhirnya menurunkan
profitabilitas.
-
RISIKO
OPERASIONAL ( OPERATIONAL RISK )
adalah risiko yang
antara lain di sebabkan oleh ketidak cukupan dan atau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya kegagalan problem
eksternal yang mempengaruhi operasional bank.
-
RISIKO HUKUM (
LAGAL RISK )
adalah risiko yagn
diakibatkan kelamahan aspek hukum atau yuridis, diantara spek hukumnya adalah
..tidak adanya peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan
perikatan seperti tidak di penuhinya syarat sahnya kontrak dan perikatan agunan
yang tidak sempurna.
-
RISIKO REPUTASI
( REPUTATION RISK )
risiko yang di
akibatkan adanya image negatif tentang kegiatan operasional bank.
-
RISIKO STRATEGIS
( STRATEGIC RISK )
risiko ini diakibatkan
adanya pengambilan strategi yang kurang tepat dari pihak bank, ataupun
pengambilan keputusan bisnis yang tidak
tepat, atau kurang tanggapnya bank terhadap perkembangan dari external bank.
-
RISIKO KEPATUHAN
( COMPLIANCE RISK )
adalah risiko yang di
sebabkan bank tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan dalam perbankan yang berlaku.
5.
Kaitan efisiensi
perbankan dengan penetapan suku bunga kredit perbankan.
Menurut saya, antara
efisiensi perbankan dengan penetapan suku bunga kredit perbankan memiliki
kaitan yaitu salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan suku bunga
adalah dengan meningkatkan efisiensi perbankan. Efisiensi ini terkait erat
dengan biaya operasional perbankan. Oleh karena itu upaya peningkatan efisiensi
terutama di industri keuangan dan perbankan sama dengan mengirit sebisa mungkin
biaya operasional perbankan sehingga penetapan suku bunga kredit perbankan dapat
diturunkan.
6.
Asas-asas
aktifitas pengelolaan Manajemen SDM Bank
Asas-asas umum
manajemen menurut Henry Fayol :
-
Division of Work
Asas ini sangat
penting, karena adanya “Limit Factors”, artinya adanya
keterbatasan-keterbatasan manusia dalam mengerjakan semua pekerjaan, yaitu:
a. keterbatasan waktu;
b. keterbatasan dalam
pengetahuan;
c. keterbatasan dalam
kemampuan;
d. keterbatasan dalam
perhatian.
-
Authority and
Responsibility
Menurut asas ini perlu
adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab antara atasan dan bawahan;
wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab. Misalnya wewenang sebesar X,
maka tanggung jawab pun sebesar X.
Wewenang (authority)
menimbulkan hak, sedangkan tanggung jawab menimbulkan kewajiban. Hak dan
kewajiban menyebabkan adanya interaksi atau komunikasi antara atasan dan
bawahan.
-
Discipline
Menurut asas ini,
hendaknya semua perjanjian, peraturan yang telah ditetapkan, perintah atasan
harus dihormati, dipatuhi dan dilaksanakan sepenuhnya.
-
Unity of Command
Menurut asas ini,
hendaknya setiap bawahan hanyamenerima perintah dari seorang atasan dan
bertanggung jawab hanya kepada seorang atasan pula. Tetapi seorang atasan dapat
memberi perintah kepada beberapa orang bawahan. Asas kesatuan perintah ini
perlu, karena jika seorang bawahan diperintah oleh beberapa orang atasan, maka
ia akan bingung.
-
Unity of
Direction
Setiap orang
(sekelompok) barvahan hanya memPunyai satu rencana satu tujuan, satu perintah
dan satu atasan, suPaya terwujud kesatuanarah, kesatuan gerak dan kesatuan
tindakan menuju sasaran yang sama. Unity of Command berhubungan dengan
karyawan, sedangkan Unity of Direction bersangkutan dengan seluruh perusahaan.
-
Subordination of
Individual Interest Into General Interest
Setiap orang dalam
organisasi harus mengutamakan kepentingan bersama (organisasi), di atas
kepentingan pribadi. Misalnya pekerjaan kantorsehari-hari harus diutamakan
daripada pekerjaan sendiri.
-
Remuneration of
Personnel
Menurut asas ini,
hendaknya gaji dan jaminan-jaminan sosial harus adil, wajar dan seimbang dengan
kebutuhan,sehingga memberikan kepuasan yang maksimal baik bagi karyawan maupun
majikan.
-
Centralization
Setiap organisasi harus
mempunyai pusat wewenang, artinya wewenang itu dipusatkan atau dibagi’bagikan
tanpa mengabaikan situasi-situasi khas, yang akan memberikan hasil keseluruhan
yang memuaskan. Centralization ini sifatnya dalam arti relatif, bukan
absolut/mutlak.
-
Scalar of Chain
(Hierarchy)
Saluran perintah atau
wewenang yang mengalir dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertikal
yang jelas, tidak terputus dan dengan jarak terpendek.
-
Order
Asas ini dibagi
atas”Material Order dan Sosial Order” artinya keteraturan dan ketertiban dalam
penempatan barang-barang dan karyawan. Material order artinya barang-barang
atau alat-alat organisasi Perusahaan harus ditempatkan pada tempat yang
sebenarnya; jangan disimpan di rumah. Sosial order artinya penempatan karyawan
harus sesuai dengan keahlian atau bidang spesialisasinya.
-
Equity
Pemimpin harus berlaku
adil terhadap semua karyawan dalam Pemberian gaji dan jaminan sosial, pekerjaan
dan hukuman. Perlakuan yang adil akan mendorong bawahan mematuhi
perintah-perintah atasan dan gairah kerja. Jika tidakadil bawahan akan malas
dan cenderung mensepelekan tugas-tugas dan perintah-perintah atasannya.
-
Initiative
Menurut asas ini,
seorang pimpinan harus memberikan dorongan dan kesempatan kepada bawahannya
untuk berinisiatif, dengan memberikan kebebasan agar bawahan secara aktif
memikirkandan menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya.
-
Esprit de Corp
(Asas Kesatuan)
Menurut asas ini,
kesatuan kelompok harus dikembangkan dan dibinamelalui sistem komunikasi yang
baik, sehingga terrvujud kekompakan kerja (team work) dan timbul keinginan
untuk mencapai hasil yang baik.
-
Stability of
Turn-Over of Personnel (Kestabilan jabatan Karyawan)
Menurut asas ini,
pimpinan perusahaan harus bemsaha agar mutasi dan keluar masuknya karyawan
tidak terlalu sering. Karena akan mengakibatkan ketidakstabilan organisasi,
biaya-biaya semakin besar dan perusahaan tidak mendapat karyawan yang berpengalaman.
7.
3 Pembebanan
Jenis Suku Bunga Bank
Pembebanan bunga kredit
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
-
Sliding rate
Pembebanan bunga setiap
bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah
setiap bulannya menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi,
pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama. Cicilan nasabah (pokok pinjaman
ditambah bunga) otomatis dari bulan ke bulan semakin menurun. Jenis sliding
rate ini biasanya akan diberikan kepada sector produktif, dengan maksud si
nasabah merasa tidak terbebani terhadap pinjamannya.
-
Flat rate
Pembebanan bunga setiap
bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman setiap bulan
juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sampai kredit tersebut lunas.
Jenis flat rate ini diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif seperti
pembelian rumah tinggal, pembelian mobil pribadi atau kredit konsumtif lainnya.
-
Floating rate
Jenis ini membebankan
dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang sehingga bunga yang dibayar
setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang pada bulan tersebut.
Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari bulan
yang bersangkutan. Pada akhirnya hal ini juga berpengaruh terhadap cicilannya setiap
bulan.
8.
Keuntungan Safe
Deposit Box
-
Aman. Ruang
penyimpanan yang kokoh dilengkapi dengan sistem keamanan terus menerus selama
24 jam. Untuk membukanya diperlukan kunci dari penyewa dan kunci dari bank.
-
Fleksibel.
Tersedia dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan penyewa baik bagi penyewa
perorangan maupun badan.
-
Mudah.
Persyaratan sewa cukup dengan membuka tabungan atau giro (ada bank yang tidak
mensyaratkan hal tersebut, namun mengenakan tarif yang berbeda).\
9.
Bentuk-bentuk
Laporan Keuangan Bank
-
Neraca
Pada dasarnya isi dan
bentuk neraca sebuah bank tidak berbeda dengan neraca perusahaan-perusahaan di
bidang lainnya. Yaitu mengenai izin, terdiri dari aktiva, hutang dan modal
sendiri. Mengenai bentuknya, atau biasa disebutjugasusunannya,juga bisa
dibedakan antara bentuk skontro dan bentuk stafell bentuk laporan. Dalam bentuk
skontro pos-pos aktiva dicatat di sebelah debit/kiri, sedangkan pos-pos hutang
dan modal sendiri dicatat pada bagian kredit/kanan. Dengan demikian, kemudian
apa bedanya antara laporan keuangan bank dengan laporan keuangan bukan bank?
Perbedaanya terletak pada bentuk-bentuk aktiva, bentukbentuk hutang,
bentuk-bentuk penerimaan dan biaya serta unsur-unsur laba dan unsurunsur rugi
yang membentuk neraca dan laporan keuangan bank. Semuanya ini kiranya mudah
difahami kalau diingat bahwa bermula dari adanya perbedaan kegiatan-kegiatan
baik kegiatan-kegiatan utama maupun kegiatan-kegiatan penunjang_ yang membawa
akibat berbedanya transaksi-transaksidi antara berbagai macam bidang usaha
tersebut. Perbedaan kegiatan utama, yang dengan sendirinya mengakibatkan
perbedaan pada benda yang ditangani oleh kegiatan perencanaan,.kegiatan
k09rdinasi, kegiatan pemasaran, dan sebagainya dan sebagainya, maka berarti
bahwa kebijakan-kebijakan manajerial yang tepat untuk bidang usaha yang satu
bisa sama sekali tidak dapat diterapkan untuk bidang usaha yang lain.
-
Laporan laba
rugi
Seperti telah diketahui
bahwa dari segi kepemilikan di Indonesia dijumpai empat macam bank, yaitu bank
swasta nasional, bank koperasi, bank milik negara dan bank campuran. Untuk bank
swasta nasioIial dan bank campuran,jelas bahwa salah satu tujuan pemilik saham
menanamkan modalnya pada bank bersangkutan adalah untuk memperoleh penghasilan
berupa dividen dan atau meningkatnya harga pasar sahamyang dimilikinya. Baik
tingginya dividen maupun tingginya harga saham di pasar sangat ditentukan oleh
tingginnya rentabilitas yang dicapai oleh perusahaan. Oleh karena itu, kiranya
cukup beralasan kalau dalam perbincangan mengenai manajemen bank nanti kita
selalu menggunakan asumsi bahwa bank mempunyai tujuan untuk memaksimumkan laba
jangka panjang.
-
Laporan aktiva
produktif
Berdasarkan SK DIR BI
No. 3 1/147/KEP/DIRTanggal12 November 1998 telah ditetapkan tentang ketentuan
baru mengenai kualitas aktiva produktif, bahwa yang dimaksud dengan kualitas
aktiva produktif adalah penanaman dana bank, baik dalam rupiah maupun valuta
asing, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank,
penyertaan saham, termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening
administratif. Kualitas aktiva (assets quality) yang diukur dengan assets ratio
berkaitan dengan kelangsungan usaha bank. Pengelolaan aktiva diarahkan kepada
pengelolaan aMiva produktif (earnings assets) dengan maksud untuk memperoleh
penghasilan (Zainudin dan Jogiyanto, 1999).
10. Wenang menaikan dan menurunkan Suku Bunga Bank.
Dalam pelaksanaannya,
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui
penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan
tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang
ditetapkan oleh Pemerintah.
Secara operasional, pengendalian
sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara
lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing,
penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan
kredit atau pembiayaan.
👍👍🙏
BalasHapus