Rabu, 18 Desember 2013

Refrensiku Makalah priaku biaya


 Makalah  priaku biaya
akuntansi manajeman

Refrensiku by. Alumni stie satya darma

BAB I
PENDAHULUAN

I.1.       Latar Belakang

Ketika terjadi perbuahan dalam sector manufaktur dan jasa di dunia bisnis maka Akuntansi manajemen juga ikut berubah dan menyesuaikan. Salah satu penyesuaian yang signifikan adalah perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Pengaruh model manajemen berdasarkan aktivitas atas akuntansi manajemen sangatlah besar, yaitu menyebarkan penerimaan dan praktik konsep-konsep aktivitas berdasarkan konsep-konsep metode berdasarkan aktivitas dalam kerangka yang terintegrasi dan komprehensif.
Selanjutnya dalam sebuah bank estimasi biaya membantu manajemen untuk memprediksi berapa besarnya biaya pada level aktivitas yang direncanakan termasuk menyusun perencanaan kegiatan dan menyusun anggaran.  Makalah ini akan membahas mengenai Perilaku Biaya dalam Akuntansi Manajeman.
 




















I.2.      Rumusan Masalah
a)             Bagaimana Pola perilaku biaya?
b)             Seperti Apa analisis biaya campuran?
c)             Seperti Apa penilaian manajerial?
d)            Pengertian Estimasi Biaya?
e)             Sebutkan Metode Estimasi biaya?


I.3.         Tujuan Masalah
a)             Mengetahui Pola perilaku biaya
b)             Mengetahui analisis biaya campuran
c)             Mengetahui penilaian manajerial
d)            Mengetahui Pengertian Estimasi Biaya
e)             Mampu mnyebutkan Metode Estimasi biaya


















BAB II
PEMBAHASAN


II.1.     Pola Perilaku Biaya

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output. Biaya-biaya bereaksi pada perubahan output dengan berbagai macam cara .
Perilaku biaya dapat dibedaan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.
1. Biaya tetap (fixed cost) adalah suatu biaya yang konstan dalam total tanpa mempertimbangakan perubahan-perubahan tingkat aktivitas dalam suatu relevant range tertentu. Bila suatu biaya tetap dinyatakan menurut biaya per unit, maka biaya tersebut akan beruabah secara terbalik dengan tingkat aktivitas.
Biaya tetap selanjutnya dapat dikelompokkan sebagai committed fixed cost dan discretionary fixed cost.

a.  Committed fixed cost meliputi biaya-biaya tetap yang berhubungan dengan investasi dalam fasilitas, peralatan, dan struktur dasar organisasai sebuah perusahaan. Biaya- biaya ini sulit ditelusuri hubungannya dengan volume output, seperti unit prodksi.
b. Discretionary fixed cost atau dikenal juga sebagai managed fixed cost meliputi biaya-biaya tetap yang timbul dari keputusan-keputusan tahunan manajeman untuk membelanjai bidang-bidang biaya tetap tertentu seperti iklan, dan penelitian.

Sebagai contoh, untuk meningkatkan penjualannya dalam satu periode tertentu manajemen memutuskan untuk meningkatkan biaya iklan sampai pada jumlah tertentu. Begitu rencana tersebut dilaksanakan, misalnya mengikat kontrak dengan sebuah stasion televise untuk iklan setahun penuh maka biayanya akan menjadi biaya tetap yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kebijakan.

2. Biaya variabel (variabel cost) yaitu biaya yang secara total berubah secara professional dengan perubahab dalam tingkat aktivitas. Suatu biaya variabel, konstan per unut.
Biaya variabel selanjutnya dapat dikelompokkan sebagai engineered variable cost dan discretionary variable.
a.       Engineered variable cost atau true variable cost yaitu biaya yang memiliki spesifikasi hubungan fisik yang eksplisit dengan pelaksanaan suatu aktivitas. Biaya ini timbul dalam rangka aktivitas operasi normal perusahaan.
Contoh konkrit untuk biaya ini adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang berubah volumenya karna proses perekayasaan produk.
b.      Discretionary variable cost atau step variable cost yaitu semacam biaya discretionary yang memiliki pola grafis variabilitas, tetapi bukan karena alas an yang sama seperti bahan langung atau tenaga kerja langsung. Pertamabahan biaya ini mungkin lebih berhubungan dengan otoritas manajemen dalam membelanjainya.
c.       Mixed cost atau semivariable cost yaitu biaya yang di dalamnya terdiri dari elemen-elemen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini pada umumnya terdapat dalam komponen biaya tidak langsung. Karakteristik perilakunya tidak konstan seperti dua kelompok biaya yang diuraikan di atas. Dalam keadaan tertentu jumlah biaya semivariabel akan menjadi lebih tinggi dalam satu tingkat aktivitas, akan tetapi dalam keadaan lain bisa terjadi biayanya akan lebih rendah pada tingkat aktivitas yang sama. Untuk itu diperlukan cara tersendiri untuk mengidentifikasi perilakunya.

II.2.     Analisi Biaya Campuran

Agar dapat dimanfaatkan dengan cara yang lebih baik, informasi biaya semivariabel sebaiknya dipisahkan lebih dahulu unsur-unsur biaya variabel dari unsur-unsur biaya tetapnya.  Apabila pemisahan ini tidak dilakukan maka alternative keputusan yang dihasilkan juga kurang memuaskan akurasinya terutama bila jumlah biaya semivariabel ini cukup signifikan disbanding total biaya secara keseluruhan.
Pemisahan unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya semivariabel dapat dilakukan dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah, analisis regresi kuadrat terkecil, metode diagram pencar dan metode regresi kuadrat terkecil.

1.      Metode titik tertinggi dan terendah (high low method) yaitu suatu metode pemisahan biaya campuran ke dalam elemen-elemen biaya tetap dan biaya variabelnya dengan mendasarkan analisis pada selisih biaya antara tingkat aktivitas tertinggi dan terendah.
2.      Analisis regresi kuadrat terkecil (least squares regression analysis) yaitu suatu metode yang dapat digunakan dalam pemisahan biaya campuran ke dalam elemen-elemen biaya tetap dan variabelnya dengan mencocokan suatu kuadrat garis regresi yang meminumumkan jumlah kesalahan.

3.      Metode diagram pencar (scrattergraph method) yaitu suatu metode pemisahan biaya campuran ke dalam elemen-elemen biaya tetap dan variabelnya. Dengan metode ini sebuah garis regresi ditarik diantara pencaran titik-titik yang diplot secara sederhana berdasarkan pengamatan visual.
4.      Cara lain yang dapat digunakan adalah metode biaya berjaga. Cara ini lebih praktis digunakan untuk menaksir jumlah biaya yang masih harus dipenuhi oeleh  perusahaan bilan terjadi penghentian kegiatan normal untuk sementara.

a.    Perhitungan metode titik tertinggi dan terindah

Metode titi tertinggi dan terendah merupakan cara perhitungan yang relative lebih sederhana dalam memisahkanbiaya tetap dan biaya variabel dari suatu kelompok biaya seni variabel. Secara umum perhitungannya dapat dilakukan dengan cara :
·      Memilih jumlah biaya yang paling tinggi dari data yang tersedia.
·      Memilih jumlah biaya yang paling rendah dari data yang tersedia.
·      Menghitung selisih jumlah aktivitas dan selisih biaya dari dua titik tertinggi dan terendah.
·      Memasaukkan selisih tersebut ke dalam formula untuk menghitung komponen biaya tetap dan biaya variabel.

Untuk keperluan analisis sederhana metode titik tertinggi terendah lebih mudah penggunaannya karena analisisnya dapat dibuat dengan cara yang lebih mudah. Metode ini antara lain sangat berguna dalam membantu memberikan gambaran sederhana dalam pengujian secara cepat atas penaksiran perubahan biaya. Hasil perhitungan dengan mengunakan metode kuadrat terkecil memiliki akurasi yang lebih tinggi karena mempergunakan semua data volume aktivitas dan data biaya yang tersedia sebagai dasar analisisnya. Hasil perhitungan metode titik tertinggi dan terendah tidak sebaik metode yang pertama karena dalam analisisnya hanya digunakan dua data yang tertinggi dan terendah saja. Konsekuensinya, semakin banyak data yang dianalisis maka hasil perhitungan ini semakin tidak mewakili. Apalagi bila terdapat data dengan fluktuasi yang tajam dari waktu ke waktu.


b.    Metode Biaya Berjaga

Metode biaya terjaga praktis digunakan untuk menaksir biaya tetap dan variabel bila sebuah perusahaan menutup kegiatannya untuk sementara istilah biaya terjaga digunakan untuk mewakili biaya tetap yang akan terjadi selama masa transisi tersebut. Metode ini disebut biaya berjaga karena dimaksudkan untuk menghitung cadangan dana yang harus disiapkan untuk berjaga-jaga selama tenggang waktu tanpa kegiantan noramal, selisih total biaya pada saat perusahaan menjalankan kegiatnan operasi komersilnya. Dengan biaya yang diperkirakan akan terjadi pada saat kegiatan komersil dihentikan diperhitungkan sebagai biaya variabel. Biaya variabel ini selanjutnya dapat dibebankan kepada setiap unit produk atau satuan aktivitas dengan cara membagikan total unit produksi atau satuan aktivitas dari total biaya variable. Hasil pembagian tersbut merupakan hasil biaya produksi varibel per unit produksi atau persatuan aktivita.

Biaya yang dikeluarkan pada tingkat aktivitas 50.000 jam mesin Rp. 6.000.000
Biaya terjaga sebagai biaya tetap                    Rp  1.500.000
Selisih atau total biaya variabel                      Rp.  4.500.000

Dengan demikian biaya variabel per jam dapat dihitung dengan cara membagikan jumlah jam mesin prosuksi dari total biaya variabel sebagai berikut:
Biaya variabel per jam             = Rp 4.500.000 / 50.000 jam
                                                                        = Rp. 90,- per jam

Formula biaya produksi selanjutnya dapat dtianyakant sebagai persamaan linier y= a+bx atau y= Rp. 1.500.000,- dan biaya variabelnya Rp. 90 setiap jam.

c.    Metode Diagram Pencar

Cara lain Cara lain yang cukup sederhana adalah metode diagram pencar yang dapat digunakan untuk melihat kecenderungan perubahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menempatkan titik-titik perpotongan biaya dengan volume jam kegiatan dalam satu grafik yang terdiri dari sumbu x dan y.

d.   Metode regresi kuadrat tekcil

Pada umumnya analissi regresi dimulai dari asumsi bahwa terrdapat hubungan yang linier antara variabel terkait dan variabel bebasnya. Asumsi ini juga dapat diterapkan dalam analisi hubungan perilaku biaya dengan faktor yang menyebabkan terjadinya biaya bersangkutan.


Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan berbagai pertimbangan atas dasar:
1.      Waktu
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variable bergantung pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel sedangkan dalam jangka pendek minimal ada satu biaya tetap.
Contoh : perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang memandang sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai dengan kenaikan atau penurunan output. Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya tetap karena adanya kontrak yang membuat pihak manajemen tidak bias seenaknya memberhentikan karyawan.

2.      Sumber daya dan ukuran output
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian digabungkan dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk mengukur output adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya.
Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat memahami perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak yang terkait, yang  berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau penggerak aktivitas. Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi:
             i.            Penggerak tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam biaya ketika unit yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku.
           ii.            Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor lain selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin
















II.3.    Penilaian Manajerial

Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan. Metode ini memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktivitas tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan biaya campuran.
Daya tarik dari metode ini terletak pada kesederhanaannya. Sebelum memilih metode ini, manajemen berupaya memastikan sebagian besar biaya adalah variabel atau tetap dan keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif terhadap kesalahan pengklasifikasian biaya. Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang merupakan biaya tetap dan variabel. Sebagai contoh, suatu pabrik dapat memasukkan pembayaran sewa mesinn fotokopi dalam satu akun dan biaya kertas dan tinta ke akun lainnya.
Dengan demikian, akan mudah untuk mengelompokkan akun pembayaran sewa dengan akun-akun biaya tetap lainnya, dan memperlakukan biaya variabel secara terpisah. Kemudian, komponen variabel dapat dihitung dengan menggunakan satu atau lebih data biaya/ volume. Hal ini memiliki keunggulan akuntansi untuk biaya campuran, tetapi rentan terhadap jenis kesalahan, yaitu manajemen mungkin saja salah dalam penilaiannya. Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik.

Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan variabel terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki pengetahuan yang mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Akan tetapi, kesalahan akan terjadi jika manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik. Oleh karena itu, mempertimbangkan pengalaman manajer, potens kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan terkait merupakan hal yang penting.




II.4.     Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya

Kapasitas adalah kemampuan actual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Berapa banyaknya kapasitas tergantung pada tingkat kinerja yang diminta. Tingkat yang efisien atas kinerja aktivitas ini disebut kapasitas praktis (practical capacity). Kadang-kadang terjadi kelebihan kapasitas. Untuk mengetahui kelebihan kapasitas yang mempengaruhi perilaku biaya penting untuk mengetahui sumber daya fleksibel dan sumber daya terikat.
1.      Sumber daya fleksibel yaitu sumber daya yang dipasok saat digunakan atau dibutuhkan. Oleh karena itu biaya sumber daya fleksibel merupakan biaya variable. Contoh : biaya bahan baku
2.      Sumber daya terikat yaitu sumber daya yang harus ada sebelum dibutuhkan. Oleh karena itu sumber daya terikat merupakan biaya tetap. Contoh : gedung. Dalam jangka yang lebih pendek dikenal dengan biaya diskresi, biaya ini terjadi karena adanya perolehan kapasitas aktivitas jangka pendek. Contoh : biaya iklan.
Dalam pembahasan perilaku biaya perilaku biaya diasumsikan bahwa biaya bersifat kontinyu, padahal dalam kenyataannya fungsi biaya tidaklah kontinyu yang dikenal dengan fungsi biaya bertahap. Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang output tertentu dan pada titik tertentu naik ke tingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang output yang sama. Lebar dari tiap tahap menunjukkan rentang output yang mengharuskan diperolehnya sumber daya tersebut, sedangkan penilaian rentang juga bersifat subjektif. Rentang yang sempit akan menjadi biaya variabel, sedangkan rentang yang lebar merupakan biaya tetap.



















BAB III
PENUTUP

III.1. Kesimpulan
Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas.  Perilaku biaya dapat dibedaan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.  Biaya tetap (fixed cost) adalah suatu biaya yang konstan dalam total tanpa mempertimbangakan perubahan-perubahan tingkat aktivitas dalam suatu relevant range tertentu. Biaya variabel (variabel cost) yaitu biaya yang secara total berubah secara professional dengan perubahab dalam tingkat aktivitas. Suatu biaya variabel, konstan per unut.
Agar dapat dimanfaatkan dengan cara yang lebih baik, informasi biaya semivariabel sebaiknya dipisahkan lebih dahulu unsur-unsur biaya variabel dari unsur-unsur biaya tetapnya.  Apabila pemisahan ini tidak dilakukan maka alternative keputusan yang dihasilkan juga kurang memuaskan akurasinya terutama bila jumlah biaya semivariabel ini cukup signifikan disbanding total biaya secara keseluruhan.
Pemisahan unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya semivariabel dapat dilakukan dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah, analisis regresi kuadrat terkecil, metode diagram pencar dan metode regresi kuadrat terkecil.
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan. Metode ini memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktivitas tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan biaya campuran.














BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Suber dari buku
Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2004. Management Accounting Akuntansi Manajemen Buku 1. Terjemahan Fitriasari & Kwary. 2004. Jakarta : Salemba Empat.

Sumber dari internet
·               KARAKTERISTIK ORGANISASI BISNIS
·               MANAJEMEN KEUANGAN: ANALISIS LEVERAGE

3 komentar:

  1. Thanks ya, saya sangat berterima kasih kepada penulis karena artikel sangat membantu saya dalam memahami materi tentang Prilaku Biaya Aktivitas. Kunjungi juga ya MAPPING PRILAKU BIAYA AKTIVITAS

    BalasHapus