Rabu, 24 Juli 2024

AKUNTANSI Perbedaan Saham & Obligasi, (STIE SATYA DARMA SINGARAJA)

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Obligasi dan saham keduanya adalah merupakan instrumen keuangan yang disebut sekuriti namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah merupakan bagian dari pemilik perusahan penerbit saham, sedangkan pemegang obligasi adalah semata merupakan pemberi pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi. Obligasi juga biasanya memiliki suatu jangja waktu yang ditetapkan dimana setelah jangka waktu tersebut tiba maka obligasi dapat diuangkan sedangkan saham dapat dimiliki selamanya ( terkecuali pada obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris yang disebut gilts yang tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo).

Kebanyakan Saham dan Obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah dan menurut kantor berita Reuters, penerbit terbesar adalah Inggris diikuti Israel, Swedia, AS, Kanada dan Australia. Tetapi banyak perusahaan juga menerbitkan obligasi terkait indeks, khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang komoditi, utiliti dan pengecer barang lain yang harganya dipengaruhi oleh laju inflasi. Mereka menggunakan obligasi indeksasi karena mereka merasa bahwa penghasilan mereka akan naik atau turun jika laju inflasi naik atau turun.

1.2              Rumusan Masalah

1.      Apa perbedaan secara umum saham dan obligasi?

2.      Bagaimana proses jual beli saham dan obligasi?

3.      Bagaimana pembagian deviden saham dan obligasi?

 

1.3              Tujuan

1.      Mengetahui perbedaan secara umum saham dan obligasi

2.      Mengetahui proses jual beli saham dan obligasi

3.      Mengetahui pembagian deviden saham dan obligasi

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1       Secara Umum : PERBEDAAN SAHAM DAN OBLIGASI

Walaupun untuk sebagian kecil orang saham dan obligasi sudah tidak asing lagi, kami akan menyuguhkan pengetahuan ini untuk para pemula, para pelajar/mahasiswa barangkali bisa dijadikan contekan waktu ujian atau sebagai ancang-ancang sebagai investor. Beberapa perbedaan pokoknya adalah :

SAHAM :

1.      Tanda bukti kepemilikan perusahaan

2.      Jangka waktu tidak terbatas

3.      Pemegang saham memperoleh penghasilan disebut dividen dengan frekuensi tidak menentu

4.      Dividen dibayar dari laba perusahaan, potensi laba perusahaan sulit ditaksir

5.      Dari sisi perpajakan, dividen merupakan abgian laba perusahaan setelah dikenai pajak

6.      Harga saham sangat fluktuatif dan sangat sensitif terhadap kondisi makro dan mikro

7.      Pemegang saham memiliki hak suara pada perusahaan (RUPS)

8.      Jika terjadi likuidasi (pembubaran perusahaan) maka pemegang saham memiliki klaim yang inferior (kebagian sisa-sisa hasil pembubaran).

OBLIGASI

1.      Merupakan bukti pengakuan utang

2.      Jangka waktu terbatas, hari jatuh tempo ditentukan

3.      Tingkat bunga dan periode pembayaran telah ditetapkan

4.      Baik perusahaan untukng maupun rugi bunga dan pokok pinjaman wajib dibayar

5.      Bunga obligasi terlebih dahulu dikeluarkan sebagai biaya sebelum pajak diperhitungkan

6.      Harga obligasi relatif stabil namun sensitif terhadap tingkat bunga dan inflasi

7.      Pemegang obligasi tidak memiliki hak suara pada perusahaan

8.      Jika terjadi likuidasi (pembubaran perusahaan) pemegang obligasi memiliki klaim terlebih dahulu terhadap assets perusahaan.

Saat ini di Indonesia saham ditransaksikan oleh Perusahaan Efek melalui bursa efek dan sudah mencapai nilai transaksi harian yang cukup tinggi sehingga terbentuknya harga saham sudah relatif wajar dan teratur karena mekanisme transaksinya berupa lelang (baca konten lain dalam blog ini). Sedangkan obligasi sebagian besar ditransaksikan lewat OTC sehingga pembentukan harganya belum transparan. Namun demikian anda tidak perlu berkecil hati terhadap pasar obligasi karena toh harga obligasi hanya sensitif terhadap tingkat bunga dan inflasi yang keduanya mudah dicari angkanya. Jadi anda tidak perlu khawatir terhadap harga obligasi walaupun tidak setransparan saham.

 

2.2       Proses Jual Beli Saham dan Obligasi

*      Transaksi Saham

  1. Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara mengisi dokumen-dokumen yang diperlukan. Secara umum, Perusahaan Efek biasanya mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah dana tertentu sebagai jaminan dalam proses penyelesaian transaksi.
  2. Transaksi diawali dengan memberikan perintah jual dan/atau perintah beli ke Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat diberikan lewat telepon atau perintah secara tertulis. Perintah tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang akan dijual dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang diinginkan.
  3. Perintah tersebut selanjutnya akan diverifikasi oleh Perusahaan Efek bersangkutan.
  4. Selanjutnya, perintah tersebut dimasukkan ke dalam sistem perdagangan di Bursa Efek.
  5. Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari seluruh Perusahaan Efek akan dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut JATS.


*      Tata Cara Perdagangan

§  Segmen Pasar di Bursa

BEJ menggolongkan perdagangan Saham dalam 3 Segmen Pasar :

 

a)      Pasar Reguler : Pasar Reguler adalah pasar dimana perdagangan Efek di Bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya Transaksi Bursa (T+3).

b)      Pasar Negosiasi : Pasar Negosiasi adalah pasar dimana perdagangan Efek di Bursa dilaksanakan berdasarkan tawar menawar langsung secara individual dan tidak secara lelang yang berkesinambungan (Non Continuous Auction Market) dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan Anggota Bursa Efek.

c)      Pasar Tunai : Pasar Reguler Tunai (Pasar Tunai) adalah pasar dimana perdagangan Efek di Bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0).

§  Pelaksanaan Perdagangan

 

1.      Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS.

2.      Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dijamin oleh KPEI

3.      Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dilaksanakan melalui KSEI setelah melalui Kliring secara Netting oleh KPEI.

4.      Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan berdasarkan hasil Per-transaksi.

 

§  Pesanan Nasabah

 

1.      Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa hanya pesanan terbatas (limit order)

2.      Setiap instruksi dan pesanan jual dan atau beli, wajib tercatat di bagian Pemasaran yang memuat data waktu dan nomor urut, nomor rekening nasabah, jumlah dan nama (atau kode) Efek, batasan harga, jenis transaksi (jual/beli), serta keterangan mengenai status nasabah (asing/lokal), dan instruksi khusus, jika ada sebelum dimasukan ke JATS.

3.      Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa Efek di Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.

 

§  Satuan Perdagangan

 

1.      Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya. Satu satuan perdagangan (round lot) saham ditetapkan 500 (lima ratus) saham.

2.      Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (round lot).

 

 

§  Biaya Transaksi

  1. Untuk membeli atau menjual saham, investor diwajibkan membayar biaya komisi kepada perusahaan pialang berdasarkan peraturan BEJ, biaya komisi ini setinggi-tingginya 1 (satu) persen dari total nilai transaksi (beli dan jual). Besaran pastinya tergantung negosiasi.
  1. Perusahaan Sekuritas dari komisi tersebut diwajibkan membayar biaya transaksi sebesar:

a.       0,04 persen dari total nilai transaksi saham dan right di Bursa yang terdiri dari:  0,01%   dari biaya tersebut dialokasikan untuk dana jaminan dan kliring yang dikelola oleh KPEI

ü  0,009% untuk biaya penyelesaian dan kliring di KPEI

ü  0,015% untuk biaya operasional BEJ

ü  0,006% untuk KSEI

b.      0,02 persen dari total nilai transaksi waran di Bursa yang terdiri dari:

ü  0,005%   untuk dana jaminan dan kliring di KPEI,

ü  0,0045% untuk biaya penyelesaian dan kliring di KPEI,

ü  0,0075% untuk biaya operasional BEJ

ü  0,003%   untuk KSEI

 

§  Perpajakan

Berdasarkan Peraturan Pajak yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas transaksi saham, adalah sebagai berikut :

v  Penghasilan atas Transaksi Saham di Bursa dikenakan PPh Final (0.1%) dengan landasan hukum PP No 41 tahun 1994 jo. Pasal 1 PP No. 14 tahun 1997

v  Pembagian Uang Tunai (dividen) dikenakan PPh tarif umum (20%) dengan landasan hukum Pasal 4 (1) dan Pasal 23 UU PPh No. 17 tahun 2000

 

*      Obligasi

Penerbit Obligasi

Penerbit obligasi ini sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas :

§  Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment Bank) atau Bank Pembangunan Asia(Asian Development Bank).

§  Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing yang biasa disebut dengan obligasi internasional (sovereign bond).

§  Sub-sovereignpropinsi, negara atau otoritas daerah . Di Amerika dikenal sebagai Obligasi daerah (municipal bond). Di Indonesiadikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN)

§  Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bonds, atau agencies.

§  Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta.

§  Special purpose vehicles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna menguasai aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yang biasa disebut Efek Beragun Aset.

 

Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin emisi atau juga dikenal dengan istilah"underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang.

2.3              Pembagian Deviden

o   Saham

Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu bisnis.

Dividen dapat dibagi menjadi tiga jenis:

1.     Dividen tunai; metode paling umum untuk pembagian keuntungan. Dibayarkan dalam bentuk tunai dan dikenai pajak pada tahun pengeluarannya.

2.     Dividen saham; cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham tambahan, biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang dimiliki. Contohnya, setiap 100 saham yang dimiliki, dibagikan 5 saham tambahan. Metode ini mirip dengan stock split karena dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai tiap saham sehingga tidak mengubah kapitalisasi pasar.

3.     Dividen properti; dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen dengan cara ini jarang dilakukan.

4.     Dividen interim; dibagikan sebelum tahun buku Perseroan berakhir.

 

Cara Menghitung Deviden Saham

Contoh Pertanyaan:

Modal pemegang saham PT. Liesti di neraca tertanggal 31  Des 2011 adalah sebagai berikut :

Modal Pemegang Saham

-          Saham Preferen (nominal Rp 200, 10% kumulatif, nonvoting, 10.000 saham diotorisasi, ditempatkan dan beredar) (Rp 200 x 10.000)

-          Saham biasa (nominal Rp 50, 100.000 lembar saham diotorisasi, 60.000 ditempatkan, dan beredar

(Rp 50 x 60.000)

-          Agio Saham (Rp200-Rp50)x10.000

 

-          Jumlah Modal Disetor

 

-          Laba di tahan  (Rp 50 x 100.000)

 

Jumlah Modal Pemegang Saham

 

         Rp 2.000.000

 

 

Rp 3.000.000

 

 

Rp 1.500.000

 

Rp 6.500.000

 

Rp 5.000.000

11.500.000

Pada tanggal 31 Desember 2011 Dewan  direktur PT. Liesti mengumumkan dividen berjumlah Rp 1.000.000 yang akan dibayar pada tgl 31 Januari 2012 untuk pemegang saham yang tercatat tgl 15 Januari 2012. Untuk tiga tahun sebelumnya tidak dibagikan dividen.

Jawaban :

A.     DIVIDEN SAHAM PREFEREN KUMULATIF

Artinya perusahaan diwajibkan membayar terlebih dahulu saham preferen, termasuk dividen tahun sebelumnya yang belum dibayar (dividen tunggakan(, sebelum dividen dibagikan kepada pemegang saham biasa.

 

Perhitungan jumlah dividen untuk tiap-tiap jenis saham adalah sebagai berikut :

Preferen

Biasa

Jumlah

Dividen tunggakan :

10% x Rp 2.000.000 x 3

Dividen Tahun ini

10% x Rp 2.000.000

Sisanya untuk saham biasa

(1.000.000 – (600.000+200.000)

Jumlah

 

 

 

Dividen per lembar saham

Preferen : Rp 800.000 / 10.000lb

Biasa : Rp 200.000 / 100.000lb

 

Rp 600.000

 

Rp 200.000

 

 

Rp 800.000

 

 

 

 

Rp 80

 

 

 

 

 

Rp 200.000

Rp 200.000

 

 

 

 

 

Rp 2

 

Rp 600.000

 

Rp 200.000

 

Rp 200.000

Rp 1.000.000

 

Jurnal yang dibuat pda tanggal 31 Desember 2011 (tanggal pengumuman ) :

Laba di tahan                                     Rp 1.000.000

            Utang Dividen saham preferen       Rp 800.000

            Utang Dividen Saham Biasa             Rp 200.000

Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2012 (tanggal pembayaran)

Utang DIviden saham preferen       Rp 800.000

Utang dividen saham biasa              Rp 200.000

                        Laba di Tahan                                   Rp 1.000.000

 

B.      DEVIDEN SAHAM PREFEREN TIDAK KUMULATIF

Karena saham preferen bersifat komulatif, maka saham tersebut berhak atas dividen tahun sekarang saja (tahun diumumkannya deviden), dan sisanya merupakan dividen saham biasa.. untuk saham preferen jenis ini tidak ada istilah deviden tertunggak.

Preferen

Biasa

Jumlah

10% x Rp 2.000.000

Sisanya untuk saham biasa

(1.000.000 – 200.000)

Jumlah

 

 

Dividen per lembar saham

Preferen : Rp 200.000 / 10.000lb

Biasa : Rp 800.000 / 100.000lb

Rp 200.000

 

 

Rp 200.000

 

 

 

Rp 20

 

800.000

 

Rp 800.000

 

 

 

 

Rp 8

Rp 200.000

Rp 800.000

 

Rp 1.000.000

 

Jurnal yang dibuat pda tanggal 31 Desember 2011 (tanggal pengumuman ) :

Laba di tahan                                     Rp 1.000.000

            Utang Dividen saham preferen       Rp 200.000

            Utang Dividen Saham Biasa             Rp 800.000

 

Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2012 (tanggal pembayaran)

Utang DIviden saham preferen       Rp 200.000

Utang dividen saham biasa              Rp 800.000

                        Laba di Tahan                                   Rp 1.000.000

 

C.      DIVIDEN SAHAM PREFEREN BERPARTISIPASI

Saham preferen dapat berpartisipasi penih, berpartisipasi terbatas atau tidak berpartisipasi sama sekali.

Partisipasi adalah tambahan dividen setelah masing-masing mendapatkan deviden permulaan (initial dividend). Deviden permulaan adalah jumlah deviden hasil perkalian antara presentase deviden saham preferen dengan nilai saham, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

v  Deviden permulaan Saham Preferen = % deviden SP x Jumlah Nilai Nominal Saham Preferen

v  Deviden permulaan Saham Biasa = % deviden Sp x jumlah Nilai Nominal Saham Biasa

v  Deviden tambahan untuk saham preferen diatas deviden permulaan, tergantung sifat patisipasinya, apakah berpartisipasi penuh atau berpasrtisipasi terbatas.

Contoh :

Diasumsikan tidak ada tunggakan deviden untuk tahun sebelumnya, dan saham preferen berpartisipasi penuh.

Preferen

Biasa

Deviden Tahun ini,

Saham Preferen : (10% x 2.000.000)

Saham Biasa : (10% x 3.000.000)

Deviden Partisipasi

Saham Preferen, : (10% x Rp 2juta)

Saham Biasa : (10% x 3 juta)

 Jumlah

 

Cara Mengitung persentase Deviden Partisipasi :

Deviden Tahun ini :

Preferen, 10% x Rp 2.000.000                         Rp 200.000

Biasa, 10% x 3.000.000                                     Rp 300.000

                                                                                             Rp 500.000

Jumlah yang tersedia untuk partisipasi

(Rp 1.000.000 – 500.000)                                     Rp 500.000

Nominal Saham yang partisipasi :

Preferen                                         2.000.000

Biasa                                                3.000.000

                            Jumlah                5.000.000

Tarif Partisipasi :

(500.000/5.000.000)                                               10%

Deviden Partisipasi,

Preferen :10% x 2.000.000              Rp 200.000

Biasa : 10% x 3.000.000                   Rp 300.000

Jumlah                                                    Rp 500.000

 

 

Dividen per lembar saham

Preferen : Rp 400.000 / 10.000lb

Biasa : Rp 600.000 / 100.000lb

 

 

Rp 200.000

 

 

Rp 200.000

 

Rp 400.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp 40

 

 

Rp 300.000

 

 

Rp 300.000

Rp 600.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp 6

Jurnal yang dibuat pda tanggal 31 Desember 2011 (tanggal pengumuman ) :

Laba di tahan                                     Rp 1.000.000

            Utang Dividen saham preferen       Rp 400.000

            Utang Dividen Saham Biasa             Rp 600.000

 

Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2012 (tanggal pembayaran)

Utang DIviden saham preferen       Rp 400.000

Utang dividen saham biasa              Rp 600.000

                        Laba di Tahan                                   Rp 1.000.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

D.     SAHAM PREFEREN BERPASRTISIPASI PENUH

Preferen

Biasa

Jumlah

Deviden tahun ini, 10%  

Deviden partisipasi, 6%

Jumlah

Deviden partisipasi dihitung sbb :

Deviden tertunggak selama 1 tahun

Preferen, 10% x 2juta x1th            Rp 200.000

Deviden tahun ini :

Preferen, 10% x 2juta    Rp 200.000

Biasa, 10% x 3juta        Rp 300.000

                                                       Rp 500.000

Jumlah yg tersedia untuk partisipasi

(1juta -200.000-500.000)            Rp 300.000

Nominal saham yang berpartisipasi :

Preferen                         Rp 2juta

Biasa                             Rp 3juta

                                        Rp 5 juta

Tarif Partisipasi :

(300.000/5juta = 6%)

Deviden Partisipasi :

Preferen, 6% x 2juta                = 120.000

Biasa, 6% x 3juta                      = 180.000

Jumlah                                        = 300.000

 

Dividen per lembar saham

Preferen : Rp 520.000 / 10.000lb

Biasa : Rp 480.000 / 100.000lb

Rp 200.000

Rp 200.000

Rp 120.000

520.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp 52

Rp

300.000

180.000

480.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp 4.8

Rp 200.000

Rp 500.000

Rp 300.000

1.000.000

 

Jurnal yang dibuat pda tanggal 31 Desember 2011 (tanggal pengumuman ) :

Laba di tahan                                     Rp 1.000.000

            Utang Dividen saham preferen       Rp 520.000

            Utang Dividen Saham Biasa             Rp 480.000

 

Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2012 (tanggal pembayaran)

Utang DIviden saham preferen       Rp 520.000

Utang dividen saham biasa              Rp 480.000

                        Laba di Tahan                                   Rp 1.000.000

 

E.      SAHAM PREFEREN BERPARTISIPASI TERBATAS

Untuk saham pereferen jenis ini, berhak atas deviden tambahan diats dividen permulaan hanya sampai bats presentase ttn.

Contoh : diasumsikan sahm preferen 5% berpartisipasi dengan saham biasa sampai batas maksimum 12% termasuk deviden preferensi. Tidak ada tunggakan deviden pada tahun-tahun sebelumnya.

Preferen

Biasa

Jumlah

Deviden tahun ini, 10%

Deviden partisipasi, 6%

Jumlah

Deviden partisipasi dihitung sbb :

Deviden tahun ini :

Preferen, 10% x 2juta    Rp 200.000

Biasa, 10% x 3juta        Rp 300.000

                                                       Rp 500.000

Jumlah yg tersedia untuk partisipasi

(1juta -500.000)            Rp 500.000

Nominal saham yang berpartisipasi :

Preferen                         Rp 2juta

Biasa                             Rp 3juta

                                        Rp 5 juta

Tarif Partisipasi :

(500.000/5juta = 10%)

Deviden Partisipasi :

Preferen terbatas s.d 7% (12%-5%)

, 7% x 2juta                    = 140.000

Biasa, (500rb-140rb     = 360.000

Jumlah                                       Rp 500.000

 

Dividen per lembar saham

Preferen : Rp 340.000 / 10.000lb

Biasa : Rp 660.000 / 100.000lb

Rp 200.000

Rp 140.000

340.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp 34

300.000

360.000

660.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp 6.6

Rp 500.000

Rp 500.000

1.000.000

Jurnal yang dibuat pda tanggal 31 Desember 2011 (tanggal pengumuman ) :

Laba di tahan                                     Rp 1.000.000

            Utang Dividen saham preferen       Rp 340.000

            Utang Dividen Saham Biasa             Rp 660.000

 

Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2012 (tanggal pembayaran)

Utang DIviden saham preferen       Rp 340.000

Utang dividen saham biasa              Rp 660.000

                        Laba di Tahan                                   Rp 1.000.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

F.      SAHAM PREFEREN BERPARTISIPASI DENGAN SAHAM BIASA SAMPAI BATAS MAKSIMUM

CONTOH :

Diasumsikan saham preferen 6% berpartisipasi dengan saham biasa sampai batas maksimum 15% termasuk deviden preferensi. Tidak ada tunggakan deviden pada tahun-tahun sebelumnya.

 

Preferen

Biasa

Jumlah

Deviden tahun ini, 10%  

Deviden partisipasi,

Jumlah

Deviden partisipasi dihitung sbb :

Deviden tahun ini :

Preferen, 10% x 2juta    Rp 200.000

Biasa, 10% x 3juta        Rp 300.000

                                                       Rp 500.000

Jumlah yg tersedia untuk partisipasi

(1juta -500.000)            Rp 500.000

Nominal saham yang berpartisipasi :

Preferen                         Rp 2juta

Biasa                             Rp 3juta

                                        Rp 5 juta

Tarif Partisipasi :

(500.000/5juta = 10%)

Deviden Partisipasi :

Preferen, terbatas s.d 10% (15%-5%)

Dalam hal ini tarif partisipasi tertinggi adalah 10% maka partisipasinya adalah  

0% (10%-10%)

Preferen, 0% x 2juta                = 0

Biasa, (500.000-0)                  = 500.000

Jumlah                                        = 500.000

 

Dividen per lembar saham

Preferen : Rp 200.000 / 10.000lb

Biasa : Rp 800.000 / 100.000lb

Rp 200.000

Rp 0

Rp 200.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp 20

300.000

500.000

800.000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rp 8

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 1.000.000

Jurnal yang dibuat pda tanggal 31 Desember 2011 (tanggal pengumuman ) :

Laba di tahan                                     Rp 1.000.000

            Utang Dividen saham preferen       Rp 200.000

            Utang Dividen Saham Biasa             Rp 800.000

 

Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2012 (tanggal pembayaran)

Utang DIviden saham preferen       Rp 200.000

Utang dividen saham biasa              Rp 800.000

                        Laba di Tahan                                   Rp 1.000.000

 

 

 

 

 

 

 

 

o   Obligasi

Yield Obligasi:Pendapatan atau imbal hasil atau returnyang akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai yieldyaitu hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor harus mempertimbangkan besarnya yieldobligasi, sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima.

Ada 2 (dua) istilah dalam penentuan yield yaitu current yield dan yield to maturity.

1.      Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasrkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.

Current yield = bunga tahunan

                         harga obligasi

Contoh:

Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:

 Current Yield     = Rp 170.000.000 atau  17%

                             Rp 980.000.000          98%

          = 17.34%

2.      Sementara itu yiled to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM approximation atau pendekatan nilai YTM, sebagai berikut:

 

 

YTM approximation =       C +   R – P

                                                        n           x 100%

                                               R + P     

                                                   2

 Keterangan:

§  C = kupon

§  n = periode waktu yang tersisa (tahun)

§  R = redemption value

§  P = harga pemeblian (purchase value)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1              Kesimpulan

Saham dan Obligasi merupakan surat berharga yang paling banyak peminatnya karena sangat mudah dalam proses penerbitannya dan hasil devidennya jg sangat bagus.

 

3.2              Saran

Setelah membuat makalah ini,penulis hanya bisa memberikan saran,agar mahasiswa nantinya bisa belajar berinvestasi dengan Saham dan Obligasi sebagai mana pemaparan makalah penulis ini. Terima kasih

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar