MAKALAH
KOMONIKASI
Disusun
Oleh :
(857)
Kls : IVb
Program
: S-1 Manajemen
Mata
Kuliah : Komonikasi Bisnis
PENDIDIKAN RATYNI GORDA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA SINGARAJA
Jalan
Yudistira No. 11 Telp. (0362) 22950 Singaraja
2013
i
KATA PENGANTAR
Puji
syukur panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan
karunianya, penulis
dapat menyelesaikan tugas Mata
Kuliah Komonikasi Bisnis
yaitu makalah yang
berjudul Komonikasi.
Terima kasih kepada Bapak dosen Mata Kuliah Komonikasi Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pemahaman tentang Komonikasi.
Penulis telah berupaya menyempurnakan
makalah ini, namun seperti kata pepatah, “ Tak ada gading yang tak retak” maka
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang
sudi meluangkan waktunya untuk menyimak isi dari makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL MAKALAH KOMONIKASI ……………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………….…………. ii
DAFTAR ISI…….……………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….………………….…... 1
I.1
Latar Belakang Masalah…………………………….………………….…...... 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………….………………….…............... 2
1.3 Tujuan Makalah…………………………….………………….…................... 2
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Komunikasi…………………………….………………….…....... 3
II.2 Komponen komunikasi…………………………….………………….…....... 4
II.3 Proses komunikasi…………………………….………………….….............. 5
II.4 Macam – Macam Komunikasi…………………………….…………………. 5
II.5 Model-model
komunikasi…………………………….………………….…... 9
II.6 Faktor
yang mempengaruhi komunikasi……………………………….…..... 10
II.7 Study Kasus…………………………….………………….…........................ 11
BAB III …………………………….………………….…..................................... 13
III.1 Kesimpulan…………………………….………………….…........................ 13
III.2 Saran …………………………….………………….…................................. 13
BAB VI DAFTAR PUSTAKA…………………………….………………….…. 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan
berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam
kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam
masyarakat atau di mana saja manusia berada.
Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam konunikasi.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya
bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi
dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya
atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet dan berantakan. Misalnya
bila dalan suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi informasi kepada
guru-guru mengenai kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa bidang
studi yang harus diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar kemungkinannya
guru tidak dating mengajar. Akibatnya, murid-murid tidak belajar. Hal ini
menjadikan sekolah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dari contoh itu
kelihatan, bahwa dengan kelupaan memberi informasi saja sudah memberikan efek
yang lebih besar bagi sekolah. Karena pentingnya komunikasi dalam organisasi
maka perlu menjadi perhatian pengelola agar dapat membantu dalam pelaksanaan
tugasnya. Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh
karena itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi
perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka (Kohler 1981).
Untuk memahami komunikasi ini dengan mudah, perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep
dasar komunikasi.
I.2 Rumusan
Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “Komonikasi” maka
penulis akan memaparkan atau membatasi masalah yang dapat dirumuskan sebagai
berikut :
I.2.1 Pengertian Komunikasi
I.2.2 Komponen komunikasi
I.2.3 Proses komunikasi
I.2.4 Macam – Macam Komunikasi
I.2.5 Model-model
komunikasi
I.2.6 Faktor
yang mempengaruhi komunikasi
I.2.7 Study Kasus
I.3 Tujuan
Makalah
Adapun tujuan
penulisan karya tulis ini adalah agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan yang
berjudul “KOmonikasi” khususnya tentang : Pengertian Komunikasi.
Komponen komunikasi, Proses komunikasi, Macam – Macam Komunikasi, Model-model
komunikasi, Faktor yang mempengaruhi komunikasi dan mempelajari contoh Study
Kasus.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
Pengertian Komunikasi
Jadi dari Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi
(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Komunikasi atau communicaton berasal dari
bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio
atau communicare yang berarti membuat sama (make to common).
Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung
pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication
depends on our ability to understand one another).
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan
kebutuhan organis. Sinyal-sinyal
kimiawi pada organisme
awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka
sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut
berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti
tarian kawin pada ikan.
Manusia
berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.
Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan,
dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif,
komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau
komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau
sekelompok orang
dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif
apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan
tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk
“barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena
pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal
ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio.
Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi
bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat
akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi
menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya,
namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman
komunikasi itu sendiri.
II.2 Komponen komunikasi
Komponen
komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung
dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi
adalah:
- Pengirim atau komunikator (sender)
adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
- Pesan (message) adalah
isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
- Saluran (channel) adalah
media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi
antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan
getaran nada/suara.
- Penerima atau komunikate (receiver)
adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
- Umpan balik (feedback)
adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
- Aturan yang disepakati para
pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan
("Protokol")
II.3 Proses komunikasi
Secara
ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
Komunikator (sender) yang
mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada
orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam
bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua
pihak.
Pesan (message) itu
disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung
maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.]
Media
(channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
- Komunikan (receiver)
menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang
diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
- Komunikan (receiver)
memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang
dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang
dimaksud oleh si pengirim.
II.4
Macam – Macam Komunikasi
A.
Komunikasi Menurut Cara Penyampaian
Pada dasarnya setiap orang dapat
berkomunikasi satu sama lain karena manusia selain makhluk individu juga
sekaligus makhluk social yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan
sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara terampil berkomunikasi, oleh
karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi. Menurut cara
penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Lisan
- Yang
terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak
dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang.
- Yang
terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi
lewat telepon dan sebagainya.
b. Komunikasi Tertulis
- Naskah, yang biasanya dipergunakan
untuk menyampaikan berita yang bersifat kompleks
- Gambar dan foto karena tidak dapat
dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
B.
Komunikasi Menurut Kelangsungannya
Menurut Kelangsungannya, komunikasi
dapat dibedakan menjadi :
1. Komunikasi Langsung
Proses komunikasi dilaksanakan
secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi
yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
2. Komunikas Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan
dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.
C.
Komunikasi Menurut Prilaku
Komunikasi menurut prilaku dapat
dibedakan menjadi :
1. Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara
organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur
organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan
sebagainya.
2. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi dalam suatu
organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan
tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap
kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan
senagainya.
3. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara
komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan
yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya
rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.
D.
Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi
Menurut maksud komunikasi dapat
dibedakan sebagai berikut :
1. Berpidato
2. Memberi Ceramah
3. Memberi Prasaran
4. Wawancara
5. Memberi Perintah atau Tugas
Dengan demikian jelas bahwa
inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikian pula kemampuan
komunikator tersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses
komunikasinya.
E.
Komunikasi Menurut Ruang Lingkup
Menurut Ruang Lingkupnya, komunikasi
dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam
ruang lingkup atau lingkngan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara
anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi internal dapat dibedakan
menjadi 3 macam yaitu :
a.
Komunikasi vertical yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada
bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, dan sebagainya.
b.
Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi / kantor
diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar .
c.
Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor
diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak
sejalur vertical.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara
organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi
atau perusahaan tersebut.
Komunikasi dengan pihak luar dapat
berbentuk :
a. Eksposisi, pameran, promosi, dan
sebagainya
b. Konperensi pers
c. Siaran televise, radio dan
sebagainya
d. Bakti social, pengabdian pada
masyarakat dan sebagainya.
Komunikasi eksternal dimaksudkan
untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan
masyarakat.
F.
Komunikasi Menurut Aliran Informasi
Komunikasi menurut Aliran Informasi
dapat dibedakan menjadi :
1. Komunikasi satu arah ( simplex )
Komunikasi yang berlangsung satu
pihak saja ( one way Communication ).
2. Komunikasi dua arah
Komunikasi yang bersifat timbal
balik ( two ways communication ).
3. Komunikasi ke atas
Komunikasi yang terjadi dari bawahan
kepada atasan.
4. Komunikasi ke bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan
kepada bawahan.
5. Komunikasi kesamping
Komunikasi yang terjadi diantara
orang yang memiliki kedudukan sejajar.
G.
Komunikasi Menurut Jaringan Kerja
Didalam sebuah organisasi atau
perusahaan, komunikasi akan terlaksana menurut system yang ditetapkan dalam
jaringan kerja.
Komunikasi menurut jaringan kerja
ini dapat dibedakan menjadi :
1. Komunikasi jaringan kerja rantai
Komunikasi terjadi menurut saluran
hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi
formal.
2. Komunikasi jaringan kerja
lingkaran
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi
yang bebrbentuk seperti lingkaran.
3. Komunikasi jaringan bintang
Komunikasi ini terjadi melalui satu
sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.
H.
Komunikasi Menurut Peranan Individu. Dalam komunikasi ini, peranan individu
sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam
antara lain :
1.
Komunikasi antar individu dengan individu yang lain. Komunikasi ini terlaksana
baik secara nonformal maupun informal, yang jelas individu yang bertindak
sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi individu yang lain.
2.
Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi ini
terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk
mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
3. Komunikasi
antar individu dengan dua kelompok atau lebih. Komunikasi ini individu berperan
sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan
yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.
I.
Komunikasi Menurut Jumlah Yang Berkomunikasi
Komunikasi
menurut Jumlah yang berkomunikasi, dapat dibedakan menjadi :
1.
Komunikasi Perseorangan
Komunikasi yang terjadi secara
perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan
yang bersifat pribadi juga.
2. Komunikasi
Kelompok
Komunikasi yang berlangsung dalam
suatu kelompok atau grup tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan
banyak orang dalam kelompok. Komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan dengan
komunikasi perseorangan.
II.5
Model-model komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan
dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang
mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam
perkembangannya.
1. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini
dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver.
Mereka mendeskripsikan komunikasi
sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi
melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi
dari komunikasi linear (linear communication model).
Pendekatan ini terdiri atas
beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan
penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang
hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang
sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.
2. Model Interaksional
Model interaksional
dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses
komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima
kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu
berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model
interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya
melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.
Patut dicatat bahwa model ini
menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model
interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap
suatu pesan.
3. Model transaksional
Model komunikasi
transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara
terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat
transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab
terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional
berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita
berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta
komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
II.6
Faktor yang mempengaruhi komunikasi
Faktor
yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :
·
Latar belakang budaya.
Interpretasi suatu
pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga
semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka
komunikasi semakin efektif.
·
Ikatan kelompok atau
group
Nilai-nilai yang
dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
·
Harapan
Harapan mempengaruhi
penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
·
Pendidikan
Semakin tinggi
pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang
disampaikan.
·
Situasi
Perilaku manusia
dipengaruhi oleh lingkungan/situasi
II.7
Study Kasus
Total biaya study
banding beserta rinciannya sudah disebarkan kepada seluruh calon peserta.
Ketika mencoba menghitung ulang ternyata terjadi kelebihan penjumlahan yang
diakibatkan kesalahan formulaya yaitu 2 komponen biaya yang terakhir tidak
terhitung akibatnya total biaya yang diumumkan lebih rendah dari seharusnya.
Anda harus segera menyampaikan hal itu
kepada calon peserta seluruh pendaftaran dimulai dari:
1.
Pilihlah saluran dan media yang anda
gunakan
2.
Jelaskan alasan anda memilih saluran dan
media tersebut
3.
Bagaimana jika total biaya yang telah
diumumkan ternyata lebih tinggi dari seharusnya
Penyelesaiannya:
1). Saluran atau Media
yang digunakan antara lain :
1. Melalui
Papan Pengumuman.
2. Media
Cetak yaitu Surat kabar Harian Bali Post.
3. Media
elektronik yaitu Radio melalui saluran Radio Guntur.
2). Alasan Memilih
Media atau saluran untuk menyampaikan informasi yaitu
1. Menggunakan
Media melalui Papan Pengumuman ini karena merupakan salah satu saluran
informasi yang penyampaiannya dengan menempelkan selebaran kertas atau brosur
yang berisi informasi yang akan disampaikan dan diharapkan dengan cara ini para
calon peserta study banding dapat mengetahui informasi ini dengan membaca papan
pengumuman.
2. Menggunakan
Media Cetak yaitu Surat kabar Harian Bali Post ini karena merupakan salah satu
saluran informasi warta berita local yang menyampaikan informasi berita- berita terkini dalam daerah maupun
luar daerah dan diharapkan agar Informasi pengumuman ini dapat di baca oleh
semua calon peserta study banding terutama yang tidak sempat melihat atau
membaca papan pengumuman dan mendengar Radio melalui saluran Radio Guntur .
3. Menggunakan
Media elektronik yaitu Radio melalui saluran Radio Guntur ini karena merupakan
salah satu saluran informasi warta berita local yang menyampaikan
informasi berita- berita terkini dalam
daerah maupun luar daerah dan diharapkan agar Informasi pengumuman ini dapat di
dengar oleh semua calon peserta study banding terutama yang tidak sempat
melihat atau membaca papan pengumuman dan Surat kabar Harian Bali Post .
3).
Cara penyampaian Pengumuman jika total biaya yang telah diumumkanternyata lebih
tinggi dari seharusnya:
PENGUMUMAN
Sehubungan
dengan kegiatan study Banding yang akan dilaksanakan kami dari pihak panitia penyelenggara
mengadakan Kajian ulang tentang total biaya yang dikeluarkan oleh calon peserta
untuk mengikuti study Banding. Adapun Rincian Biaya yang dikeluarkan setelah
dikaji ulang hasilnya biaya yang dikenakan mengalami pengurangan dikarenakan
ada perubahan pada komponen biaya.
Rincian
Biaya kegiatan study Banding sebagai berikut :
Biaya I Rp.
-
Biaya II Rp.
-
Biaya III Rp. -
Biaya IV Rp.
-
Biaya V Rp.
-
Total
Biaya Rp. –
Demikian
pemberitahuan ini disampaikan kepada calon peserta study banding agar dapat
ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terimakasih.
Singaraja, April 2013
Ketua
Panitia Study Banding
( )
BAB
III
III.1 Kesimpulan
Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu
sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari
ataupun di mana saja manusia berada karena Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi
(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Hal-hal yang harus ada agar
komunikasi bisa berlangsung dengan baik yaitu Komponen komunikasi diantaranya komunikator,
Pesan, Saluran, Penerima, Umpan balik dan Protokol sehingga proses
berlangsungnya komunikasi akan efektif.
Ada beberapa macam – macam
komunikasi dilihat dari sudut pandang yang berbeda diantaranya komunikasi
menurut cara penyampaian, komunikasi menurut kelangsungannya, komunikasi
menurut prilaku komunikasi menurut maksud komunikasi, komunikasi menurut ruang
lingkup, komunikasi menurut aliran informasi, komunikasi menurut jaringan
kerja, komunikasi menurut peranan individu, komunikasi menurut jumlah yang
berkomunikasi.
Ada
tiga model yang paling utama dalam Komonikasi yaitu Model
Komunikasi Linear, Model Interaksional dan Model transaksional. Didalam
komonikasi ada berbagai Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya Latar belakang budaya, Harapan, Pendidikan dan Situasi.
III.2 Saran
Komonikasi
sangat Penting bagi manusia hal ini dikarenakan Komunikasi merupakan aktivitas
dasar manusia begitupun suatu organisasi tanpa komonikasi yang baik maka
organissasi itu tidak dapat berjalan dengan baik.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Menurut Harold Lasswell Sat, 10/11/2007
– 6:54pm — Rejals Analisis Definisi Komunikasi
Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam
buku The Mathematical of Communication.
WWW.
Kompas.com – cetak/0505/27/financial/60.htm-46k
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/komonikasi
of bisnis
http://id.wikipedia.org/wiki/komonikasi
Contoh Makalah pengembangan
dalam komonikasi bisnis by
akhmadsatriyana on June 7, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar