Senin, 18 Desember 2023

MAKALAH Teori, Masalah, & Kebijakan Ekonomi Makro, refrensiku

 

 

TUGAS MAKALAH

Teori, Masalah, & Kebijakan Ekonomi Makro

 




 

Refrensiku by. Alumni stie satya darma

 

 

 

 

Disusun Oleh :

Nama          :     Ria Artayani

Nim             :    12.01.1.1.

 

  Program :  S-1 Manajemen

Mata Kuliah : Ekonomi Makro

 

PENDIDIKAN RATYNI GORDA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA SINGARAJA

School of Economics with Spiritual Insight

Jalan Yudistira No. 11 Telp. (0362) 22950 Singaraja

2013

 

 









KATA PENGANTAR

 

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah melimpahankan rahmatNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Kewarganegaraan yang berjudul “Teori,Masalah dan Kebijakan Ekonomi Makro” yang sederhana ini dan dapat terselesaikan tidak lebih dari pada waktunya.

Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu dari sekian kewajiban mata kuliah Kewarganegaraan serta merupakan bentuk langsung tanggung jawab penyusun pada tugas yang diberikan.

Demikian pengantar yang dapat penyusun sampaikan dimana penyusun sadar bahwasannya penyusun hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,   hingga dalam penyusunan masih jauh dari kata sempurna upaya evaluasi diri sangat penyusun nantikan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa penyusun nanti.

Singaraja, 27 Mei 2013

 

 

Ria Artayani 














BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Ilmu ekonomi, yang dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemiliha diantara berbagai alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas,dapat dibagi atas tiga kelompok, yaitu kelompok ekonomi deskriptif, kelompok teori ekonomi dan kelompok ekonomi yang diterapkan. Yang Ekonomi deskriptif mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai suatu masalah teori ekonomi atau economy analysis yang selanjutnya bisa di pecah lagi kedalam dua kelompok besar  yaitu  kelompok teori ekonimi mikro dan kelompok teori ekonomi makro.

Ekonomi Makro merupakan bagian dari Ilmu Ekonomi yang mengkususkan mempelajari mekanisme bekerjanya  perekonomian sebagai suatu keseluruan.Dengan demikian hubungan yang ingin dipelajari oleh Ekonomi Makro pada pokoknya ialah hubungan-hubungan antara variabel ekonomi agregatif. Diantara itu banyak dipersoalkan dalam ekonomi Makro antara lain : Tingkat pendapatan nasional,tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga,saving,investas nasional,, jumlah uang yang beredar,tingkat harga,tinggkat bunga.

Dengan mengetahui hubungan-hubungan diantara variabel-variabel tersebut, dapatlah diharapkan kita menjadi lebih mampu dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh perekonomian.

 

 

 

 

 

 

1.2 Rumusan Masalah

  1. Bagaimana Pengertian dari Teori Ekonomi Makro?
  2. Apa Penyebab Masalah dari Teori Ekonomi Makro ?
  3. Apakah Kebijakan Teori Ekonomi Makro itu dapat di Terapkan Terhadap Seluruh Negara-Negara ?
  4. Bagaiman Penyelesaian Maslah Ketika Teori Ekonomi Makro ini di Terapkan  ?

1.3  Tujuan Masalah

  1. Mengetahui Pengertian dari Teori Ekonomi Makro
  2. Mencari Penyebab Masalah dari Teori Ekonomi Makro
  3. Mengetahui Kebijakan Teori Ekonomi Makro yang dapat di Terapkan di Seluruh Negara-Negara
  4. Mencari Penyelesaian Masalah Ketika Teori Ekonomi Makro di Terapkan         

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Teori Ekonomi Makro

Pada tahun 1937 keluar sebuah buku ing berjudul the general theory of employmen, interest and money yang ditulis oleh seorang ahli ekonomi dari Universitas Cambridge di Inggris, yang bernama john mynard Keynes.  Buku tersebut merupakan tonggak yang sangat penting dalam sejrah pemkirn ekonomi Barat, karena dengan keluarnya buku resebut pandangan dan pemikiran para ahli ekonomi di Negara-negara tersebut mengenai ekonomi makro menjadi berubah sama sekali. Adapun beberapa teoti ekonomi yakni salah satu nya teori makro klasik .

Yang dimana kaum  klasik merupaka orang-orang yang percaya akan keampuhan system ekonomi yang berbentuk liberal. Secara idiologi bahwa system lassies faire yaitu  system dimana setiap orang betul betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apapun.  System bebas perusahaan, dimna campur tangan pemerintahlah adalah  minimal, menurut kaum klasik, bisa menjamin dicapainya yaitu :

  1. Tingkat kegiatan ekonomi nasional yang optimal.
  2. Alokasi sumber-sumber alam dam faktor-faktor produksi lain diantara berbagai macam kegiatan ekonomi secara efisien.

Kegiatan pemerintah harusnya dibatasi pada macam-macam kegiatan yang dimana pihak swasta memang betul-betul tidak bisa melakukan secara efisian, misalnya di bidan pertahanan, hukum, kepamongprajaan, dan mungkin juga pendidkan. Denga cara idiologis seperti ini, kita bisa menerka bahwa di bidang ekonomi makropun mereka tidak menghendaki campur tangan pemerintah Esensi dari teori makro mereka mempunyai kemampuan untuk menghasilakan tingkat kegiatan (GDP)  yang “full employment” secara otomatis. Pada suatu waktu tertentu GDP mungkin berada di bawah atau di atas tingkat full-employment, tetapi kemudian akan segera kembali ke tingkat full employment. Campur tangan pemerintah untuk mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi dalam jangka pendek adalah tidak perlu.

Adapun juga teori makro Keynes yang menghdapi masalah pengangguran yang begitu hebat, kaum sosialis di Negara-negara barat mengatakan bahwa kesalahannya terletak pada sistem  perekonomian itu sendiri. Selama kita masih mempercayakan pengelolahan perekonomian pada para produsen swasta yang perdefinisi hanya bertujuan mengejar keuntungan mereka pribadi, maka pengangguran dan juga inflasi akan tetap menjadi penyakit perekonomian yang menghantui kita dari waktu kewaktu penykit ini merupakan konsekuensi logis dari system kapitalisme. Adapun kaum sosialis mengusulkan perombakan system perekonomian menjadi system sosialis yang tidak lagi bisa di miliki oleh pengusaha swasta, tetapi hanya bisa di miliki oleh Negara. Semua kegiatan  produksi di kuasai  Negara, yang dalam teori paling tidak, mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan  pribadi atau golongan. Pada posisi Keynes yang unik dalam sejarah pemikiran ekonomi barat pada saat krisis idiologis semacam  itu ia bisa menawarkan suatu pemecahan yang merupakan jalan tengah dari permasalahan tersebut. Keynes mengatakan bahwa untuk menolong system perekonomian Negara tersebut orang-orang harus bersedia meninggalkan idiologi laissez faire yang murni terkandung dalam pmikiran klasik.

2.2 Masalah Ekonomi Makro

Pada dekade 1930an ahli-ahli ekonomi tidak menumpukan analisis mereka kepada berbagai masalah tersebut terutama terhadap masalah pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang sangat banyak.  Ahli-ahli ekonomi yang hidup di antara zaman Adam Smith (1776) dan zaman Keynes (1936), tidak banyak membuat analisis mengenai masalah pengangguran, inflasi, ketidak stabilan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi. Dalam tahun 1930-1932 terjadi kemunduran ekonomi di seluruh dunia yang bermula dari kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat. Masalah utama dalam ekonomi makro yang akan selalu dihadapi suatu negara antara lain:

·          Masalah Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyababkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat berubah. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke periode lain kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi yang mengalami peningkatan. Peningkatan produksi disebabkan bertambahnya faktor produksi baik dari segi jumlah maupun segi kualitasnya yang terdiri dari :

1.      Investasi yang akan menambah jumlah barang modal.

2.Teknologi yang digunakan berkembang.

3.Tenaga kerja bertambah sebagai akibat pertambahan penduduk.

4.Pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan (skill).

·          Masalah Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi

Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke periode lainnya. Perekonomian selalu mengalami masa naik dan masa turun adakalanya perekonomian itu mengalami perlambatan dari perkembangannya dan ada kalanya merosot dan berada di tingkat yang lebih rendah dari periode sebelumnya. Pergerakan naik turunya kegiatan perusahaan dalam jangka panjang dinamakan konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan.

Ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar, siklus kegiatan ekonomi sangat labil. Perkembangan yang sangat pesat dapat diikuti oleh kemunduran kegiatan perekonomian yang serius. Siklus kegiatan ekonomi seperti itu dapat menimbulkan akibat buruk kepada perekonomian dan masyarakat. Pengagguran dan inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam jangka panjang ketidak stabilan ekonomi menimbulkan ketidak pastian dan ini akan menimbulkan pengaruh buruk terhadap perkembangan ekonomi.

·          Masalah Pengangguran

Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Sesorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur.

·         Masalah Kenaikan Harga (Inflasi)

Inflasi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentase pertambahan kenaikan) berbeda dari suatu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari suatu negara dengan negara lainnya.

2.3 Kebijakan Ekonomi Makro

Untuk mencapai tujuan dari ekonomi makro diperlukan beberapa bentuk kebijakan yang harus dijalankan oleh suatu negara dalam sistem perekonomiannya,  di antaranya sebagai berikut :

  • Ø Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan dalam pendapatan dan pengeluaran negara dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian atau memengaruhi jalannya perekonomian. Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat memengaruhi tingkat pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, distribusi pendapatan nasional, dan sebagainya.

  • Ø Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintahan yang dijalankan oleh bank sentral (Bank Indnesia) untuk memengaruhi atau mengubah penawaran uang dalam masyarakat atau mengubah tingkat bunga (memengaruhi jumlah uang yang beredar), denagan maksud untuk memengaruhinya pengeluaran agregat.

Salah satu cara untuk melakukan kebijakan moneter adalah dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika tingkat suku bunga rendah, maka pengusaha akan menambah modalnya (investasi). Sebaliknya jika tingkat suku bunga tinggi, maka pengusaha akan mengurangi modalnya (investasi) dan cenderung untuk memperbanyak tabungan.

  • Ø Kebijakan Segi Penawaran

Kebijakan fiskal dan moneter dapat dipandang sebagai kebijakan yang memengaruhi pengeluaran agregat. Dengan demikian kebijakan fiskal dan moneter merupakan kebijakan dari segi permintaan. Di samping melalui permintaan, kegiatan perekonomian juga dapat dipengaruhi dari segi penawaran. Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik. Kebijakan segi penawaran lebih menekankan pada peningkatan semangat tenaga kerja untuk bekerja dengan jalan mengurangi pajak pendapatan rumah tangga dan meningkatkan usaha para pengusaha untuk mempertinggi efisiensi kegiatan produksi. Cara ini dilakukan pemerintah dengan memberi insentif kepada perusahaan yang melakukan inovasi, menggunakan teknologi yang canggih, dan pengembangan mutu barang yang diproduksikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1   Kesimpulan

Secara idiologi bahwa system lassies faire yaitu  system dimana setiap orang betul betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apapun.

Yang dimana kaum  klasik merupaka orang-orang yang percaya akan keampuhan system ekonomi yang berbentuk liberal. Secara idiologi bahwa system lassies faire yaitu  system dimana setiap orang betul betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apapun.  System bebas perusahaan, dimna campur tangan pemerintahlah adalah  minimal, menurut kaum klasik, bisa menjamin dicapainya yaitu :

  1. Tingkat kegiatan ekonomi nasional yang optimal.
  2. Alokasi sumber-sumber alam dam faktor-faktor produksi lain diantara berbagai macam kegiatan ekonomi secara efisien.

Masalah utama dalam ekonomi makro yang akan selalu dihadapi suatu negara antara lain :

·          Masalah Pertumbuhan Ekonomi

·         Masalah Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi

·         Masalah Kenaikan Harga (Inflasi)

·         Masalah Pengangguran

 

Untuk mencapai tujuan dari ekonomi makro diperlukan beberapa bentuk kebijakan yang harus dijalankan oleh suatu negara dalam sistem perekonomian

·          kebijakan Moneter

·         Kebijakan Fiskal

·         Kebijakan dari segi Penawaran

 

3.2    Saran

Kami sebagai manusia yang tak luput dari segala kekhilafannya, kami selaku tim Penulis  tentunya masih banyak kekurangan dari penyausunan dalam makalah ini oleh karenanya kami mohon atas kritik dan sarannya

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

 DAFTAR PUSTAKA

 

 

  1.  http://www.econlib.org/library/Enc/FiscalPolicy.html
  2. http://dictionary.reference.com/browse/straitjacket
  3. Heyne, PT, Boettke, PJ, Prychitko, DL (2002): Jalan Ekonomi Berpikir (10 red). Prentice Hall.
  4. Larch, M. dan J. Nogueira Martins (2009): Kebijakan Fiskal Membuat di Uni Eropa – Sebuah Kajian Praktek dan Tantangan kini. Routledge.
  5.  ”Kebijakan Moneter” . Federal Reserve Board. 3 Januari .
  6.  ” BM Friedman , “Kebijakan Moneter,” Abstrak. . ” Ensiklopedi Internasional & Perilaku Ilmu Sosial . 2001. hal 9976-9984.
  7.  Rogoff, Kenneth , 1985. “Komitmen optimal ke Target Moneter Intermediate”, Quarterly Journal of Economics 100, hal 1169-1189
  8.  Forder, James (Desember 2004). “” Kredibilitas “dalam Konteks: Apakah Bankers Tengah dan ekonom Interpretasikan Jangka Waktu Berbeda”? (pdf). Econ Jurnal .
  9.  ”Bank of England didirikan 1694″ . BBC. 31 Maret .
  10.  ”Undang-undang Federal Reserve” . Federal Reserve Board. 14 Mei .
  11.  Friedman, Milton (1960). Sebuah Program Stabilitas Moneter. Fordham University Press.
  12.  Bernanke, Ben (2006). “Agregat Moneter dan Kebijakan Moneter di Federal Reserve: Sebuah Perspektif Sejarah” . Federal .
  13.  Nelson, Edward (2007). “Milton Friedman dan US Sejarah Moneter: 1961-2006″ :. Federal Reserve Bank of St Louis Review (89 171 .
  14.  ”Blog: Favorite Friedman tanda kutip” .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2 komentar: