Senin, 18 Desember 2023

makalah PENGANTAR AKUNTANSI OBLIGASI

 

PENGANTAR AKUNTANSI

OBLIGASI





 

 

 

 

 

 

 

 


NAMA             :  FENI FEBRI

 NIM                 : 11.01.1.1.

JURUSAN       :  MANAJEMEN

 

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

SATYA DHARMA

SINGARJA

2012














KATA PENGANTAR

 

Puji syukur yang teramat dalam penulis panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA,yang telah berkenan memelihara dan membimbing kami,para penulis,sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah Pengantar Akuntans ini yang berjudul OBLIGASI

Disadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,baik dari segi materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna perbaikan ke arah yang lebih sempurna.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan mamfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

 

 

                                                                             Singaraja,7 MEI  2012

 

 

                                                                                      Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR....................................................................... i      

DAFTAR ISI......................................................................................        ii

BAB I  PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang Masalah............................................................         1

1.2            Rumusan Masalah.....................................................................        1

1.3            Tujuan........................................................................................       1

BAB II PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Obligasi....................................................................        3

2.2     Mamfaat Obligasi......................................................................         4

2.3     Penerbit dan Proses Penerbitan Obligasi...................................          7

2.4     Fitur- fitur Obligasi....................................................................        8

2.5     Jenis- jenis Obligasi...................................................................        10

2.6     Obligasi yang diterbitkan oleh lembaga asing dan jenis obligasi

 yang ada di Indonesia..........................................................................       13

2.7     Pasar Obligasi dan Aspek Pajak Obligasi................................. 15

2.8     Risiko- risiko dalam Obligasi................................................... 15

BAB III PENUTUP

3.1     KESIMPULAN.........................................................................        19

3.2     SARAN....................................................................................       21

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 





BAB I

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Obligasi dan saham keduanya adalah merupakan instrumen keuangan yang disebut sekuriti namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah merupakan bagian dari pemilik perusahan penerbit saham, sedangkan pemegang obligasi adalah semata merupakan pemberi pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi. Obligasi juga biasanya memiliki suatu jangja waktu yang ditetapkan dimana setelah jangka waktu tersebut tiba maka obligasi dapat diuangkan sedangkan saham dapat dimiliki selamanya ( terkecuali pada obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris yang disebut gilts yang tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo).

Kebanyakan obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah dan menurut kantor berita Reuters, penerbit terbesar adalah Inggris diikuti Israel, Swedia, AS, Kanada dan Australia. Tetapi banyak perusahaan juga menerbitkan obligasi terkait indeks, khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang komoditi, utiliti dan pengecer barang lain yang harganya dipengaruhi oleh laju inflasi. Mereka menggunakan obligasi indeksasi karena mereka merasa bahwa penghasilan mereka akan naik atau turun jika laju inflasi naik atau turun.

1.2              Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian –pengertian obligasi?

2.      Mamfaat obligasi?

3.      Siapa penerbit obligasi dan proses penerbitan obligasi?

4.      Apa saja fitur-fitur obligasi?

5.      Apa saja jenis-jenis obligasi?

6.      Obligasi- obligasi yang diterbitkan oleh lembaga asing dan jenis obligasi di indonesia apa saja?

7.      Bagaimana Pasar obligasi dan aspek pajak obligasi?

8.      Apa Risiko-risiko dalam obligasi?

1.3              Tujuan

1.      mengetahui  Pengertian –pengertian obligasi

2.      mengetahui Mamfaat obligasi

3.      mengetahui penerbit obligasi dan proses penerbitan obligasi

4.      mengetahui  fitur-fitur obligasi

5.      mengetahui jenis-jenis obligasi

6.      mengetahui Obligasi- obligasi yang diterbitkan oleh lembaga asing dan jenis obligasi di indonesia

7.      mengetahui Pasar obligasi dan aspek pajak obligasi?

8.      mengetahui Risiko-risiko dalam obligasi?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Obligasi

            Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit ( Wikipedia bahasa Indonesia).

Obligasi secara ringkasnya adalah merupakan utang tetapi dalam bentuk sekuriti. "Penerbit" obligasi adalah merupakan sipeminjam atau debitur, sedangkan "pemegang" obligasi adalah merupakan pemberi pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan ( Wikipedia bahasa Indonesia).

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut (Joko Sutratja SE,MM. Dosen UI).

Pengertian obligasi adalah sering dikenal dengan suatu lembaga yang menerbitkan surat berharga berupa sertifikat atau berupa surat hutang dengan Nilai nominal yang telah ditentukan waktu jatuh temponya, surat hutang yang diterbitkan ini berupa surat hutang yang memiliki jangka waktu yang panjang. Lembaga yang menerbitkan obligasi tersebut dikatakan sebagai pihak yang berhutang uang kepada penanam saham / modal / pembeli obligasi / yang menginvestasikan / meminjamkan uang itu sendiri kepada pihak perusahaan penerbit Obligasi tersebut. Hal ini juga sama dengan Efek ( Suatu surat berharga berupa surat komersial, surat pengakuan hutang, Obligasi ). Pengertian obligasi lebih lanjut adalah jika anda pernah melakukan investasi berupa deposito kepada sebuah Bank, Obligasi hampir sama dengan deposito tersebut. Setiap pembelian / transaksi Obligasi, investor mendapatkan kupon atau bunga yang ditetapkan dan berkala sampai waktu jatuh tempo yang biasanya ditentukan adalah dalam jangka waktu Satu tahun. Beberapa arti yang lain adalah investasi dengan surat hutang yang dapat dipindahtangankan serta dengan jangka waktu sedang dan jangka waktu yang panjang. Dalam investasi surat hutang tersebut memiliki perjanjian berupa pembayaran imbalan / bunga serta melunasi pokok – pokok hutang dengan periode waktu yang telah ditentukan, pembayaran imbalan bunga tersebut dilakukan oleh pihak penerbit obligasi kepada pembeli obligasi (AHMAD SUTARWO) blogspot obligasi)

Setelah mengetahui beberapa pengertian obligasi tersebut, maka tidak ada salahnya jika anda menginvestasikan saham anda kedalam sebuah Obligasi yang memang memiliki resiko yang kecil / aman, investasinya pun berupa investasi dengan waktu jangka panjang. Selain itu, Anda juga dapat melihatnya dari beberapa penjelasan tentang Obligasi itu sendiri, Bahwa harga Obligasi selalu mengikuti perkembangan setiap arus tingkat Bunga. Serta Pada setiap periode yang telah ditentukan, Obligasi mempunyai pembayaran keuntungan yang tetap.

2.2       Mamfaat Obligasi

Kebanyakan obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah dan menurut kantor berita Reuters, penerbit terbesar adalah Inggris diikuti Israel, Swedia, AS, Kanada dan Australia. Tetapi banyak perusahaan juga menerbitkan obligasi terkait indeks, khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang komoditi, utiliti dan pengecer barang lain yang harganya dipengaruhi oleh laju inflasi. Mereka menggunakan obligasi indeksasi karena mereka merasa bahwa penghasilan mereka akan naik atau turun jika laju inflasi naik atau turun.

Di sisi lain, obligasi berindeks inflasi juga memberi penerbit perlindungan dari risiko inflasi. Dengan menerbitkan obligasi berindeks inflasi, penerbit dapat menurunkan biaya bunga atas obligasi yang diterbitkannya karena obligasi ini menghilangkan premi risiko yang sering menjadi bagian dari yield dalam obligasi yang ditebus dengan nilai nominal. Yang dimaksud sebagai premi risiko di sini adalah selisih antara bunga nominal dalam obligasi biasa dikurangi laju inflasi. Lebih jelasnya begini. Besaran yield dari obligasi yang ditebus pada nilai nominal pada umumnya adalah penjumlahan dari 3 komponen, yaitu real yield, perkiraan laju inflasi sepanjang tenor obligasi dan premi risiko inflasi. Karena obligasi berindeks inflasi bebas dari risiko inflasi, maka yieldnya tidak mengandung premi risiko inflasi. Artinya, kalau laju inflasi aktual sama dengan perkiraan inflasi, maka biaya obligasi berindeks inflasi akan lebih kecil dari pada biaya obligasi biasa yang mengandung unsur premi risiko inflasi.

 Bagi pemodal, manfaat utama obligasi berindeks inflasi adalah karena obligasi tersebut memberi pemodal aset jangka panjang dengan yield riil tetap yang bebas dari risiko inflasi. lni berbeda dengan pemodal di obligasi biasa yang secara historic terpapari pada risiko inflasi. Pemodal dalam obligasi berindeks inflasi termasuk orang yang menghindari risiko inflasi. Mereka ini bersedia menerima tingkat hasil yang relatif rendah di obligasi indeksasi dari pada pemodal rata-rata. Oleh pemodal, instrumen berindeks inflasi juga digunakan untuk transaksi lindung nilai (hedging). Pemodal obligasi tipe ini mencakup dana pensiun, perusahaan manajemen investasi dan individu yang mencoba melindungi daya beli uangnya di kemudian hari. Banyak perusahaan juga berinvestasi di obligasi indeksasi untuk menjamin bahwa biaya operasi jangka panjang tidak terganggu karena adanya inflasi. Jenis surat utang baru ini dirancang untuk semua kategori pemodal yang menginginkan jaminan hasil riil.

Permintaan akan efek seperti ini tumbuh pesat di Eropa, seperti ditunjukkan dalam dana pensiun di Inggris. Mereka menginvestasikan sekitar 22% dari rata-rata portofolionya di portofolio pada tahun 2002. Dari alokasi ke obligasi ini bagian terbesarnya adalah di index-linked bond, yang secara keseluruhan mewakili 8% dari total portofolio. Diperkirakan, pangsa index-linked bond dalam portofolio dana pensiun terus meningkat. Semula, ekuiti digunakan sebagai instrumen utama bagi para pengelola dana pensiun untuk melindungi aset mereka dari inflasi. Akan tetapi, kemerosotan pasar ekuiti dan kemudian berbagai skandal korporat dunia telah mengguncang keyakinan pemodal ekuiti, termasuk para pengelola. Sebagai gantinya mereka kemudian mulai memindahkan sebagian dana mereka ke efek pendapatan tetap. Guna melindungi diri dari laju inflasi, mereka memilih obligasi indeksasi, khususnya yang beracuan laju inflasi. Selain itu, obligasi ini juga menjadi sarana diversifikasi.

Manfaat obligasi indeksasi lebih terasa untuk investasi panjang karena risiko inflasi dalam jumlah signifikan pada umumnya terjadi dalam jangka panjang. Selain itu, perubahan laju inflasi mempunyai dampak lebih kecil pada nilai obligasi jangka pendek dari pada obligasi jangka panjang. Oleh karena itu, baik penerbit dan pemodal lebih tertarik pada obligasi indeksasi yang memiliki tenor panjang dari pada obligasi indeksasi bertenor lebih pendek.

Sebagaimana investasi pada saham, maka manfaat dan risiko investasi
pada obligasi adalah hampir sama dengan investasi pada saham. Beberapa
manfaat atau keuntungan investasi obligasi adalah :

a.       Bunga atau coupon

Adalah imbal hasil yang dibayar secara reguler sesuai degan ketentuan awal pada penertibannya sampai jatuh tempo,bunga ditetapkan dalam prosentase dari nilai nominal.

b.      Capital Gain

Adalah keuntungan yang didapat oleh pemilik obligasi apabila ia menjualnya sebelum tanggal jatuh tempo dengan harga lebih tinggi dari harga pembeliannya.

c.       Hak claim sebelum saham

Apabila emitem bangkrut dan perusahaan dilikuidasi maka pemegang obligasi memiliki hak klaim atas aktiva perusahaan bersama kreditor lainnya mendahului pemegang saham karena obligasi adalah bersifat utang. Sedangkan risiko yang kemungkinan terjadi dalam berinvestasi obligasi adalah:

1.      Gagal bayar (default); sebagaimana hutang pada umumnya, maka
obligasi juga mempunyai kemungkinan gagal bayar apabila emiten tidak mampu memenuhi ketentuan pembayaran imbal hasil maupun hutang,pokoknya sesuai waktu yang dijanjikan.

2.      Capital loss; adalah kerugian yang terjadi apabila obligasi dijual sebelum jatuh tempo dengan harga lebih rendah dari harga pembeliannya.

3.      Callability atau penarikan; untuk obligasi berjenis callable bond, emiten sewaktu-waktu dapat menarik obligasi yang diterbitkan dan
mengembalikan dana investor. Penarikan ini dapat terjadi bila suku
bunga perbankan turun atau terdapat pendanaan lain yang lebih murah
bagi perusahaan


           Setiap keuntungan dan resiko yang dihadapi oleh investor adalah
bergantung pada kemampuan investor menilai investasi yang dilakukannya,
penilaian oleh investor adalah berdasarkan dari informasi yang disampaikan
emiten. Dengan demikian keterbukaan dan kejujuran emiten adalah syarat
mutlak dalam perdagangan di pasar modal.

 

2.3       Penerbit Obligasi dan Proses penerbitan obligasi

v  Penerbit Obligasi

Penerbit obligasi ini sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas :

 

v  Proses penerbitan obligasi

Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang.

 

 

2.4       Fitur- fitur Obligasi

Fitur yang terpenting dalam suatu obligasi adalah :

  • Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
  • Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
  • Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali / pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban kepada pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut. Beberapa obligasi diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun 2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu :
    • Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1 tahun;
    • Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun;
    • Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya di atas 10 tahun.
  • Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi. Biasanya suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya obligasi, tetapi juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR, dan lain-lain. Istilah "kupon" ini asal mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan bersama dengan kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal pembayaran kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke bank guna ditukarkan dengan pembayaran bunga.
  • Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi. Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah tahunan", yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.
  • Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan pemerintah dan undang-undang komersial dimana dokumen ini di hadapan pengadilan diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit sekali diubah dimana perubahan hanya dapat dilakukan atas persetujuan mayoritas pemegang obligasi.
  • Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli obligasi ataupun penerbit obligasi.

·         Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada penerbit untuk melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya digunakan bagi obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan yang ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna membebaskan penerbit dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.

·         Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk memaksa penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh tempo;

·         Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual dapat dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi, dimana pada umumnya terdapat 4 cara pelaksanaan opsi yang demikian ini

·         Gaya Bermuda memiliki beberapa tanggal pelaksanaan yang biasanya disesuaiakan dengan tanggal kupon.

·         Gaya Eropa hanya memiliki satu tanggal pelaksanaan , ini merupakan kasus khusus gaya Bermuda.

·         Gaya Amerika opsi dapat dilaksanakan setiap saat hingga masa jatuh tempo.

·         Penjualan karena kematian adalah opsi yang diberikan kepada ahli waris pemegang opsi untuk menjual kembali obligasinya kepada penerbit dalam hal terjadinya kematian pada pemegang obligasi atau menderita cacat tetap.

  • Dana jaminan atau yang juga dinenal dengan istilah sinking fund adalah merupakan suatu syarat dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari obligasi yang dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar kepada wali amanat yaitu dengan cara melakukan pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya atau pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran lalu menyerahkannya kepada wali amanat.
  • Obligasi konversi adalah obligasi yang mengizinkan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham perusahaan penerbit.
  • Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan saham anak perusahaan penerbit.

 

2.5       Jenis – jenis Obligasi

  • Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.
  • Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki peringkat dibahah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.
  • Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.
  • Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), dimana nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap . Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada periode tahun 1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya menerbitkan obligasi jenis ini yang diberi nama Gilts. Di Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama "Treasury Inflation-Protected Securities" (TIPS) dan I-bonds.
  • Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan, nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti Produk domestik bruto.
  • Obligasi subordinasi obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya likuidasi. Dalam hal terjadinya kepailitan maka ada hirarki dari para kreditur. Pertama adalah pembayaran dari likuidator, kemudaian pembayaran utang pajak, dan lain-lain. Pemegang obligasi yang pembayarannya diutamakan adalah obligasi yang memiliki tanggal penerbitan paling awal yang disebut obligasi senior, setelah obligasi ini dilunasi maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi dilakukan. Oleh karena risikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini biasanya memiliki peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi senior. Contoh utama dari obligasi subordinasi ini dapat ditemui pada obligasi yang diterbitkan oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset . Penerbitan yang berikutnya umumnya dilakukan dalam bentuk "tranches. Senior tranches dibayar terlebih dahulu dari tranches subordinasi.
  • Obligasi abadi, Obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh tempo. Obligasi jenis ini yang terkenal dalam pasar obligasi adalah "UK Consols" yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury Annuities atau Undated Treasuries. Beberapa dari obligasi ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1888 dan masih diperdagangkan hingga hari ini. Beberapa obligasi jenis ini juga memiliki masa jatuh tempo yang sangat panjang sekali seperti misalnya perusahaan West Shore Railroad yang menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada tahun 2361 (atau abad ke 24). Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat berdasarkan dari nilai tunai obligasi tersebut pada saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol.
  • Obligasi atas unjuk adalah merupakan sertifikat resmi tanpa nama pemegang dimana siapapun yang memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomer urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun dapat diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini amat berisiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk menghidari pengenaan pajak.ref>Eason, Yla (June 6, 1983). "Final Surge in Bearer Bonds" New York Times.</ref> Para perusahaan di Amerika menghentikan penerbitan obligasi atas unjuk i9ni sejak tahun 1982 dan secara resmi dilarang oleh otoritas perpajakan pada tahun 1983.[3]
  • Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau oleh lembaga administrasi efek. Pembayaran bunga dan pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada pemegang obligasi yang namanya tercatat.
  • Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga-lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi seringkali tidak dikenakan pajak oleh negara bagian yang menerbitkan, namun obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan pajak.
  • Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah suatu obligasi yang tidak memiliki sertifikat, dimana mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini menggunakan sistem elektronik terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar modal.[4]
  • Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan menebus obligasi yang diterbitkannya secara acak pada waktu tertentu dimana penebusan atau pelunasan obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera pada obligasi .
  • Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara guna membiayai perang.

 

2.6       Obligasi- obligasi yang diterbitkan oleh lembaga asing dan jenis obligasi di Indonesia

*      Obligasi- obligasi yang diterbitkan oleh lembaga asing

Beberapa perusahaan, bank, pemerintah dan lembaga berwenang lainnya dapat menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang valuta asing lainnya yang nampak lebih stabil dibandingkan mata uang domestiknya. Penerbitan obligasi dalam denominasi valuta asing ini juga memberikan kemungkinan bagi penerbit obligasi ini memasuki pasar perdagangan obligasi di luar negaranya. Penerbitan obligasi ini juga sering digunakan sebagai suatu sarana lindung nilai terhadap risiko gejolak perubahan nilai tukar. Beberapa obligasi ini dijuluki dengan nama panggilan yang khas seperti terlihat di bawah ini :

  • Obligasi Eurodollar atau Eurodollar bond, Obligasi berdenominasi USD yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Amerika.
  • Obligasi Kangguru atau Kangaroo bond,adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar Australia (AUD) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Australia dan diperdagangkan pada pasar Australia.
  • Obligasi Maple atau Maple bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar Kanada yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Kanada dan diperdagangkan pada pasar Kanada.
  • Obligasi Samurai atau Samurai bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang yen yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Jepang dan diperdagangkan pada pasar Jepang.
  • Obligasi Yankee atau Yankee bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang USD yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Amerika dan diperdagangkan pada pasar Amerika.
  • Obligasi Shogun atau Shogun bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar yen yang diterbitkan di Jepang oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Jepang.
  • Bulldog bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang poundsterling yang diterbitkan di London oleh suatu lembaga atau pemerintahan asing.
  • Pinjaman Ninja atau Ninja loan, suatu pinjaman sindikasi dalam denominasi mata uang yen oleh kreditur asing.
  • Obligasi Formosa atau Formosa bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar baru Taiwan yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Taiwan dan diperdagangkan pada pasar Taiwan.
  • Obligasi Panda atau Panda bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang renminbi (RMB) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar RRC dan diperdagangkan pada pasar Cina.

 

*      Jenis obligasi di Indonesia

Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:

  1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
  2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
  3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
  4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.

2.7       Pasar Obligasi dan Aspek Pajak Obligasi

Ø  Pasar Obligasi

Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan.

Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:

1.      Pasar Primer

Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).

2.      Pasar Sekunder

Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon.

 

Ø  Aspek Pajak Obligasi

Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

  1. Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)
    • atas bunganya dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period).
    • Atas diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 20% dari selisih lebih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo di atas harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).
  2. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)
    • Hanya atas diskontonya saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar 15% dari selisih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi.

Tata Cara Pemotongan PPh Final atas obligasi

Pemotongan PPh yang bersifat final atas penghasilan yang diterima dari obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan perdagangannya di bursa efek, dilakukan oleh :

  • Penerbit obligasi (emiten) atau kustodian yang ditunjuk selaku agen pembayaran :
    1. atas bunga, yang diterima oleh pemegang interest bearing bond, pada saat jatuh tempo bunga; dan
    2. atas diskonto, yang diterima baik oleh pemegang interest bearing bond maupun pemegang zero coupon bond, pada saat jatuh tempo obligasi.
  • Perusahaan efek (broker) atau bank selaku pedagang perantara :
    1. atas bunga dan diskonto bagi pemegang interest bearing bond dan atas diskonto bagi pemegang zero coupon bond, yang diterima penjual obligasi pada saat transaksi.
  • Perusahaan efek (broker), bank, dana pensiun, dan reksadana, selaku pembeli obligasi langsung tanpa melalui pedagang perantara atas bunga dan diskonto dari interest bearing bond dan zero coupond bond yang diterima atau diperoleh penjual obligasi pada saat transaksi.

 

2.8              Risiko- risiko dalam Obligasi

1.      Interest-Rate Risk

Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang berlawanan dari perubahan tingkat bunga: Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. Jika seorang investor harus menjual obligasi sebelum jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga bermakna bahwa investor akan mengalami capital loss (missal investor menjual obligasi dibawah harga beli). Risiko jenis ini dikenal dengan interest-rate risk atau market risk. Risiko ini merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor pada pasar obligasi.
2. Reinvestment Risk

Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya perubahan pada tingkat bunga pasar dinamakan reinvestment risk.      

3. Call Risk

Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan investor akan mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya


4. Default Risk,

Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit obligasi yang mengalami kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi yang memiliki Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai harga yang rendah dibandingkan dengan U.S Treaasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki yield yang lebih besar dari treasury bond.

5. Inflation Risk

Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat dampak adanya security due inflasi. Contohnya jika investor membeli obligasi pada coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat inflasi adalah 8%, maka purchasing power aliran kas secara nyata akan dikurangi.


6. Exchange-Rate Risk

Obigasi yang diperdagangkan denominasi valuta asing, memiliki nilai yang tidak dapat diketahui dengan pasti. Nilai obligasi dalam mata uang lokal baru dapat diketahui ketika pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi.
7. Liquidity Risk

Liquidity atau marketable risk bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali sebesar nilai obligasinya.

8. Volatility Risk

Harga suatu jenis obligasi tertentu bergantung pada tingkat suku bunga dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut. Perubahan pada faktor-faktor tersebut berpengaruh pada harga obligasi. Risiko jenis ini dikenal dengan volatility risk.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1              Kesimpulan

1.      Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

2.      Mamfaat Obligasi

o   Bunga atau coupon

o   Capital Gain

o   Hak Claim

3.      Penerbit obligasi dan proses penerbitan obligasi

§  Lembaga supranasional

§  Pemerintah suatu negara

§  Sub-sovereign,prodinsi,negara atau otoritas negara

§  Lembaga pemerintah

§  Valuta asing

§  Special purpose vehicles

 

Proses penerbitan obligasi

Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang.

4.      Fitur- fitur obligasi

§  Nilai nominal

§  Harga penerbitan

§  Tanggal jatuh tempo

§  Kupon

§  Tanggal kupon

§  Dokumen resmi

§  Hak opsi

§  Dana jaminan

§  Obligasi konversi

§  Obligasi tukar

5.      Jenis- jenis obligasi

o   Obligasi suku bunga tetap

o   Obligasi suku bunga mengambang

o   Obligasi berimbal hasil tinggi

o   Obligasi tanpa bunga

o   Obligasi inflasi

o   Obligasi indeks

o   Efek beragun aset

o   Obligasi subordinasi

o   Obligasi abadi

o   Obligasi atas unjuk

o   Obligasi tercatat

o   Obligasi daerah

o   Obligasi tanpa warkat

o   Obligasi lotere

o   Obligasi perang

 

6.      Obligasi yang diterbitkan lembaga asing dan jenis obligasi di Indonesia

·         Obligasi Eurodollar atau Eurodollar bond

·         Obligasi Kangguru atau Kangaroo bond

·         Obligasi Maple atau Maple bond

·         Obligasi Samurai atau Samurai bond

·         Obligasi Shogun atau Shogun bond

·         Dan lain- lain

7.      Pasar obligasi dan aspek pajak obligasi

Pasar obligasi: pasar primer dan pasar sekunder

Aspek pajak:

Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)

    • atas bunganya dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period).
    • Atas diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 20% dari selisih lebih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo di atas harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).

Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)

    • Hanya atas diskontonya saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar 15% dari selisih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi.

8.      Risiko dalam obligasi

·         Interest-Rate Risk

·         Reinvestment Risk

·         Call Risk

·         Default risk

 

3.2              Saran

Setelah membuat makalah ini,penulis hanya bisa memberikan saran,agar mahasiswa nantinya bisa belajar berinvestasi dengan obligasi sebagai mana pemaparan makalah penulis ini. Terima kasih




1 komentar: