PEPER
International Organization for
Standarization (ISO)
Disusun Oleh :
Kls : Vb
Program : S-1 Manajemen
Mata Kuliah : Budaya Organisasi
PENDIDIKAN
RATYNI GORDA
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA SINGARAJA
School of Economics with Spiritual Insight
Jalan Yudistira No. 11 Telp. (0362) 22950 Singaraja
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah mencurahkan segala rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada
penulis sehingg mampu menyelesaikan tugas Peper Budaya Organisasi berjudul tentang International Organization for
Standarization (ISO) ini tepat pada waktunya.
Penulis Mengucapkan terima kasih kepada Dosen Budaya Organisasi serta semua pihak
yang telah memberikan saran dan arahan kepada penulis dalam penyusunan Peper ini.
Peper ini sangat jauh dari
kesempurnaan, mengingat refrensi yang didapat tidak terlalu banyak. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Peper ini dimasa
mendatamg.
Singaraja, 19 Nopember 2013
Dewa Putu Arta YAsa
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum mendefinisikan ISO, hal pertamma yang harus dipahami
adalah definisi dari kata standar. Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang
telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai
spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang
digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk
menjamin suatu barang,produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah
dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan standar ukuran dan format
kartu kredit, atau kartu-kartu “pintar” (smart) lainnya yang telah mengikuti
standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai mesin anjungan tunai
mandiri (ATM) di seluruhdunia, dan banyak contoh-contoh lainnya.
Dengan demikian standar internasional telah membantu
kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta lebih meningkatkan keandalan dan
kegunaan barang dan jasa.Namun bila dipandang dari segi nama, banyak pihak
melihat adanyasuatu ketidakcocokan antara nama lengkap “International
Organization for Standar dization” dengan kependekannya „ISO‟, dimana „IOS‟ dianggap lebih tepat. Anggapan itu
benar bila penetapan nama didasarkan padakependekannya.
Yang sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan, tapi
merupakan nama dari organisasi internasional tersebut. “ISO” berasal dari Bahasa
Latin (Greek) “isos” yang mempaunyai arti “sama” (equal). Awalan kata“iso -“
juga banyak dijumpai misalnya pada kata “isometric”, “isomer”, “isonomy”, dan
sebagainya. Dari kata “sama” (equal) menjadi “standar” inilah “ISO” dipilih
sebagai nama organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama
organisasi juga dalam rangka menghindari penyingkatan kependekannya bila
diterjemahkanke dalam bahasa lain dari negara anggota, misalnya IOS dalam
bahasa Inggris,atau OIN (Organisation Internationale de Normalisation) dalam
bahasa Perancis,atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa
Indonesia.Dengan demikian apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini namanya
tetapISO.
Dari uraian diatas, maka ISO atau Organisasi Standar
Internasional dapat didefinisikan sebagai suatu asosiasi global yang terdiri
dari badan-badan standardisasi internasional yang beranggotakan tidak kurang
dari 140 negara.ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan
(Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO
adalah untukmendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait
lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk
membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu
pengetahuan,teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan
kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar
internasional.2.2 Jenis-Jenis dan Manfaat ISO.
Berdasarkan sejarah perkembangan ISO, awalnya ISO terbentuk
guna menjamin kualitas mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
atau menjamin jasa yang di berikan. Namun seiring perkembangan zaman dan
semakin luasnya berbagai hal yang berkaitan dengan wilayah yang harus
distandarisasi, maka semakin banyak pula jenis-jenis standar baru yang ada dan
diimplementasikan pada berbagai negara.
2.2.1
ISO 9001 (Quality Management System)
ISO 9001 adalah suatu standar internasional untuk
sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO 9001 menetapkan persyaratan - persyaratan
dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.
ISO9001 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan
-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO9001
hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Namun,bagaimanapun juga
diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistemmanajemen kualitas
internasional, akan berkualitas baik (standar).Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Quality Management Systems (ISO9001) adalah Merupakan prosedur terdokumentasi
dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin
kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan
atau persyaratantertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut
ditentukan ataudispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Manfaat
yang didapat dari ISO 9001 adalah :
·
Kepuasan
pelanggan, dengan penyampaian produk secara konsisten dalammemenuhi persyaratan
- persyaratan pelanggan
·
Mengurangi
biaya operasional, dengan peningkatan berkesinambunganpada proses-proses dan
hasil dari efisiensi operasional
·
Peningkatan
hubungan pada pemegang kepentingan termasuk para staf,pelanggan dan pemasok
·
Persyaratan
kepatuhan hokum, dengan pemahaman bagaimana persyaratansuatu peraturan dan
perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruhtertentu pada suatu organisasi
dan para pelanggan anda
·
Peningkatan
terhadap pengendalian manajemen resiko, dengan konsistensisecara terus-menerus
dan adanya mampu telusur suatu produk danpelayanan
·
Tercapainya
kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan,dibuktikan dengan adanya
verifikasi pihak ketiga yang independen padastandar yang diakui
·
Kemampuan untuk mendapatkan lebih
banyak bisnis, khususnyapemenuhan spesifikasi-spesifikasi pengadaan yang
membutuhkan sertifikasisebagai suatu persyaratan untuk melakukan suplai barang
dan jasa
2.2.2 ISO 14000 (Environmental
Management System)
ISO 14000 series merupakan seperangkat standar
internasional bidangmanajemen lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu
organisasi diseluruh dunia dalam meningkatkan efektivitas kegiatan
pengelolaanlingkungannya.
Perumusan
standar ISO 14000 series diprakarsai dunia usahasebagai kontribusi terhadap
pencapaian Pembangunan Berkelanjutan yangdisepakati dalam KTT Bumi di Rio de
Janeiro Tahun 1992. Wakil pihakpemerintah, dunia usaha, pakar, praktisi dan
pihak lain yang berkepentinganterlibat dalam perumusan standar tersebut. ISO
14000 series mencakupbeberapa kelompok perangkat pengelolaan lingkungan, antara
lain SistemManajemen Lingkungan, Audit Lingkungan, Evaluasi Kinerja
Lingkungan,Ekolabel, dan Kajian Daur Hidup Produk.Manfaat yang didapat dari ISO
14000 (Harrington, H.J 1999) adalah
·
Menurunkan potensi dampak terhadap
lingkungan
·
Meningkatkan kinerja lingkungan
·
Memperbaiki tingkat pemenuhan
(compliance) peraturan
·
Mengurangi dan mengatasi resiko
lingkungan yang mungkin timbul.
·
Dapat menekan biaya produksi
·
Dapat mengurangi kecelakaan kerja
·
Dapat memelihara hubungan baik
dengan masyarakat, pemerintah danpihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan.
·
Memberi jaminan kepada konsumen
mengenai komitmen pihak manajemenpuncak terhadap lingkungan.
·
Dapat mengangkat citra perusahaan,
·
Meningkatkan kepercayaan konsumen
dan memperbesar pangsa pasar.
·
Mempermudah memperoleh izin dan
akses kredit bank.
·
Dapat meningkatkan motivasi para
pekerja.
·
Mengurangi biaya dan meningkatkan
pendapatan
2.2.3 ISO 22000 (Food Safety
Management System)
ISO 22000 merupakan standar yang
dikeluarkan oleh International Organization for Standardization pada tahun
2005, yang berkaitan dengan masalah food safety . Standar ini ditujukan
kepada organisasi-organisasi yangberada dalam rantai makanan, supaya terdapat
standar internasional yang harmonis.Manfaat yang didapat dari ISO 22000 adalah
:
·
Meningkatkan proses internal secara
berkesinambungan yang dibutuhkan untuk menyediakan makanan yang aman secara
konsisten
·
Memberikan suatu kepercayaan diri
pada organisasi dan manajemen bahwa praktik dan prosedur yang dilakukan sudah
berjalan dengan baik dan efektif.
·
Memberikan kepercayaan bagi
pelanggan juga stakeholder yang lain bahwa organisasi memberikan produk makanan
yang aman, dan mengontrol bahaya dan risiko yang timbul dari produk makanan
tersebut
·
Melakukan peningkatan kinerja secara
berkesinambungan, dimana system manajemen food safety ini selalu dikaji dan
update, sehingga seluruh aktivitas yang terkait dengannya berjalan secara
optimal dan efektif
·
Menjamin kontrol yang cukup di
seluruh tahapan supply chain demimenghindari bahaya dalam food safety
·
Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, karena memperoleh training mengenai standar-standar yang diterapkan
dalam ISO 22000
·
Menjalin hubungan yang baik dengan
pelanggan, supplier, hingga regulator
2.2.4 ISO 27001 (Information
Security Management System)
ISO 27001 adalah suatu standar
internasional untuk Sistem ManajemenKemanan Informasi (SMKI) sebagian besar
sebelumnya diangkat berdasarkanBS 7799 yang umum digunakan sejak tahun 1995
mengenai pengelolaan keamanan informasi.
SO 27001 menyediakan kerangka kerja
untuk netralitas penggunaan tehnologi, netralitas sistem manajemen pengelolaan
rekanan yang memungkinkan suatu organisasi memastikan bahwa pengukuran keamanan
informasi adalah efektif. Hal ini termasuk kemampuan mengakses data secara
berkelanjutan, adanya kerahasiaan dan integritas atas informasi yang
dimilikinyadan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan demikian pula dengan
kesesuaian hukum. Manfaat yang didapat dari ISO 27001 adalah :
·
Kepuasan pelanggan
timbulnya kepercayaan bahwa informasiperseorangan mereka
terlindungi dan terjaga kerahasiannya
·
Menjaga kesinambungan usaha
dengan pengelolaan resiko, kepatuhanhukum dan timbulnya
kewaspadaan terhadap masalah dan urusankeamanan di kemudian hari
·
Kepatuhan hukum
dengan memahami bagaimana persyaratan suatuperaturan dan
perundang-undangan tersebut berpengaruh pada suatuorganisasi dan para pelanggan
anda
·
Peningkatan terhadap pengendalian
manajemen resiko
dengan kerangkakerja yang sistematis mengenai pemastian
dokumen pelanggan, informasikeuangan dan kekayaan intelektual telah dilindungi
dari kehilangan,pencurian dan kerusakan
·
Tercapainya kepercayaan masyarakat
terhadap bisnis yang dijalankan
dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang
independen padastandar yang diakui Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak
bisnis khususnya spesifikasi pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai
suatupersyaratan sebagai rekanan
2.2.5 OHSAS 18001 (Occupational Health
& Safety Management System)
OHSAS
18001 adalah Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sebagai
bentuk tanggungjawab dari perusahaan yang menjunjung tinggi kesehatan dan
keselamatan kerja bagi karyawan, pemilik usaha,pelanggan, tamu, supplier atau
pemasok yang melakukan aktifitas di mana proses kegiatan perusahaan tersebut
berlangsung
OHSAS 18001 adalah suatu standar
internasional untuk system manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.
Dimaksudkan untuk mengelolaaspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan
keamanan produk. OHSAS18001 menyediakan kerangka bagi efektifitas manajemen K3
termasukkesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang di terapkan pada
aktifitas Anda dan mengenali adanya bahaya-bahaya yang timbul.Manfaat yang didapat
dari OHSAS 18001 adalah :
·
Kepuasan pelanggan melalui
pengiriman produk yang secara konsinten memenuhi persyaratan pelanggan di
sertai perlindungan terhadap kesehatandan properti para pelanggan.
·
Mengurangi ongkos-ongkos operasional
dengan mengurangi kehilanganwaktu kerja karena kecelakaan dan penurunan
kesehatan dan pengurangan ongkos-ongkos berkenaan dengan biaya dan kompensasi
hukum.
·
Meningkatkan hubungan dengan
phak-pihak yang berkepentingan denganperlindungan pada kesehatan dan property
karyawan, para pelanggan danrekanan.
·
Persyaratan kepatuhan hukum dengan
pemahaman bagaimana persyaratan suatu peratuaran dan perundang-undangan
tersebut mempunyai pengaruh tertentu pada suatu organisani dan para pelanggan
Anda.
·
Peningkatan terhadap pengendalian
manajement resiko melalui mengenalansecara jelas pada kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penerapan padapengendalian dan pengukuran.
·
Tercapainya kepercayaan masyarakat
terhadap bisnis yang di jalankan,dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak
ketiga yang independen pada standart yang diakui.
·
Kemampuan untuk mendapatkan lebih
banyak bisnis khususnya spesifikasi pengadaan yang memerlukan serfikasi sebagai
suatu persyaratan menjadi rekanan
2.2.6 SA 8000 (Social Accountability
Management System)
SA
8000 adalah sebuah program sertifikasi swasta sukarela yang telahdisusun oleh
organisasi non pemerintah Social Accountability Internationa yang bertujuan
untuk menciptakan kondisi kerja yang lebih baik. Standar SA8000 adalah
berdasarkan pada berbagai norma internasional yang berlaku ditempat kerja
termasuk yang berhubungan dengan keadilan sosial, hak-hak parapekerja dan
kondisi kerja.SA 8000 menentukan standar minimum yang harus dipenuhi berkaitan
dengan kondisi kerja guna menjamin lingkungan kerja yang aman dan sehat,kebebasan
berserikat dan mengadakan perjanjian kerja kolektif dan strategi perusahaan
guna mengatur berbagai permasalahan sosial yang terjadi di tempat kerja. Juga
terdapat berbagai peraturan mengenai jam kerja, upah, pencegahan diskriminasi,
dan penggunaan pekerja anak atau kerja paksa.Manfaat yang didapat dari SA 8000
adalah :
·
Mewujudkan kondisi lingkungan kerja
yang sehat, aman dan sesuai dengan perikemanusiaan berdasarkan pada norma-norma
sosial.
·
Komitmen terhadap standar-standar
sosial dan etika akan membantu perusahaan untuk menarik tenaga kerja yang
terlatih dan terampil sertadapat mempertahankan para pekerja.
·
Komitmen perusahaan untuk
kesejahteraan karyawan akan meningkatkan loyalitas dan komitmen terhadap
perusahaan. Hal ini tidak hanya akanmeningkatkan produktivitas organisasi,
tetapi akan memudahkan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif,
menarik pelanggan baru dan memasuki pasar yang baru. Juga menjadikan hubungan
pelanggan yang lebih baik dalam jangka panjang.
·
Menerapkan standar akan menyebabkan
keyakinan lebih besar bahwaproduk dan jasa yang dihasilkan dari sebuah
lingkungan kerja yang adil dan aman. Persyaratan peningkatan yang
berkelanjutan, kebutuhan audit regular pihak ketiga dan sertifikasi adalah
dasar untuk meningkatkan reputasiperusahaan dan citra perusahaan yang lebih
baik
2.2.7 ISO/TS 16949 (Quality
Management System particular to Automotive Industry)
ISO / TS 16949, dalam hubungannya dengan ISO 9001,
mendefinisikanpersyaratan sistem manajemen mutu untuk desain dan pengembangan, dan,
bila relevan, instalasi dan pelayanan yang berhubungan dengan produkotomotif.
Sistem ini dapat diterapkan di seluruh rantai pasokan otomotif. Standarini
telah diterima sebagai pengganti QS 9000, VDA 6.1 (Jerman) AVSQ (Italia)EAQF
(Perancis).Manfaat yang didapat dari ISO/TS 16949 adalah :
·
Untuk
sebagian besar produsen kendaraan, sertifikasi merupakanpersyaratan wajib yang
diakui secara internasional - membantu Anda untukmelakukan bisnis di seluruh
dunia.
·
Spesifikasi
didasarkan pada ISO 9001 dan mendorong pendekatan proses.Memahami hubungan
antar proses melalui penggunaan standar dapatmengaktifkan produk yang
ditingkatkan dan kualitas proses dan akhirnyamenghindari variasi dalam rantai
pasokan.
·
Untuk
pemasok ke sejumlah produsen kendaraan yang berbeda, sertifikasiISO / TS
16949:2009 menghindari kebutuhan sertifikat ganda untuk VDA6.1,EAQF, QS-9000
dan AVSF, sehingga menghilangkan duplikasi dalampenyusunan, dokumentasi dan
proses audit.
·
Mendorong
pendekatan proses. Memahami hubungan antar proses, melaluipenggunaan standar
dapat mengaktifkan produk yang ditingkatkan dankualitas proses dan akhirnya
menghindari variasi dalam rantai pasokan.
·
Sertifikasi
dapat memberikan kepercayaan tambahan dan konsistensikepada semua pihak yang
berkepentingan dalam sumber global,memungkinkan peluang bisnis yang lebih besar
dan menarik prospekinvestasi.
·
Standar
ini menawarkan pelanggan kepercayaan tambahan konsistensiuntuk semua pihak yang
berkepentingan dalam sumber global,memungkinkan peluang bisnis yang lebih besar
dan menarik prospekinvestasi.
·
Meningkatkan
kualitas dan produktivitas produk
2.3 Siklus PDCA pada
ISOPlan-Do-Check-Act atau PDCA adalah suatu proses yang sangat dikenaldi
kalangan orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen mutu. ISO mengisyaratkan perusahaan untuk
melakukan PDCA sebelum layakmendapatkan sertifikat ISO 9001 : 2008 (ISO untuk
sistem manajemen mutu)dan juga sertifikat ISO yang lainnya. PDCA pertama kali
diperkenalkan olehWalter A. Shewhart kemudian dipopulerkan oleh W. Edwards
Deming, sehinggametode ini sering disebut denganSiklus Deming.PDCA, singkatan
dari “Plan, Do, Check, Act” adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah
yang terjadi dalam setiap kegiatan atau kinerja yang merupakan siklus yang umum
digunakan dalam pengendalian kualitas.
ü Plan (Rencanakan)
Perencanaan ini dilakukan untuk
mengidentifi kasi sasaran & proses dengan mencari tahu hal-hal apa saja
yang tidak beres kemudian mencari solusi/ide-ide untuk meme cahkan masalah ini.
Tahapan yang perlu diperhatikan, antaralain Mengidentifi kasi pelayanan jasa,
harapan, dan kepuasan pelangganuntuk memberikan hasil yang sesuai dengan
spesifi kasi. Kemudian mendeskripsikan proses dari awal hingga akhir yang akan
dilakukan. Lalumemfokuskan pada peluang peningkatan mutu (Pilih salah satu
permasalahanyang akan diselesaikan terlebih dahulu). Identifikasikanlah akar
penyebabmasalah. Terakhir mencari dan memilih penyelesaian masalah.
ü Do (Kerjakan)
Dalam langkah ini, yaitu
melaksanakan rencana yang telah disusunsebelumnya dan memantau proses
pelaksanaan dalam skala kecil (proyek ujicoba).
ü Check (Periksakan)
Dalam pengecekan ada dua hal yang
perlu diperhatikan, yaitu memantau danmengevaluasi proses dan hasil terhadap
sasaran dan spesifi kasi. Teknik yang digunakan adalah observasi dan survei.
Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan, maka disusunlah rencana perbaikan
untuk di-laksanakan selanjutnya. Jika gagal, maka cari pelaksanaan lain, namun
jikaberhasil, dilakukan rutinitas.
ü Act (Tindaklanjutkan)
Menindaklanjuti hasil berarti
melakukan standarisasi perubahan, seperti mempertimbangkan area mana saja yang
mungkin diterapkan; merevisiproses yang sudah diperbaiki; melakukan modifikasi
standar, prosedur dankebijakan yang ada; mengkomunikasikan kepada seluruh staf,
pelanggan dansuplier atas perubahan yang dilakukan; melakukan pelatihan bila
perlukan;mengembangkan rencana yang jelas; dan mendokumentasikan proyek.
Selainitu, juga perlu memonitor perubahan dengan melakukan pengukuran
danpengendalian proses secara teratur.
PDCA adalah proses yang kontinu dan berkesinambungan. Jika
produksudah sesuai dengan mutu yang direncanakan, maka prosedur tersebut
dapatdipergunakan di masa mendatang. Sebaliknya, jika hasil-nya belum
sesuaidengan yang direncanakan, maka prosedur tersebut harus diperbaiki atau
digantidi masa mendatang. Dengan demikian, proses sesungguhnya tidak
berakhirpada langkah Act, tetapi merupakan proses yang kontinu dan
berkesinambungansehingga kembali lagi pada langkah per-tama dan seterusnya.
Bukankah samaseperti hidup ini, selama kita hidup selalu ada tantangan baru
yang muncul,sehingga membuat kita harus terus-menerus belajar.
Pengimplementasian
siklus PDCA merupakan sebuah upaya untuk dapatmenjalankan suatu peningkatan
berkelanjutan. Hubungan antara implementasiPDCA tersebut dengan proses
peningkatan berkelanjutan (continuous improvement ) dapat digambarkan
sebagaimana gambar 2.1.Gambar 2.1: Peran siklus PDCA dalam pencapaian visi
Proses PDCA digambarkan sebagai suatu bola yang harus
didorongmenuju arah visi yang letaknya diatas. Tentu memerlukan tenaga dan
upayauntuk dapat meletakkan bola tersebut menuju visi yang letaknya diatas.
Jikatidak ada upaya, mustahil bola PDCA tersebut akan mencapai visi yang
letaknyadiatas. Kondisi ini menandakan bahwa mutu tersebut harus diupayakan,
tidakada mutu datang dengan sendirinya. Namun dalam upaya mendorong bolaPDCA
tersebut ke atas, selain diperlukan upaya untuk mendorongnya jugadiperlukan
alat untuk mengganjal agar supaya jika ada kondisi yang tidakdiinginkan bola
PDCA tidak lagi turun ke bawah, tetapi bisa ditahan pada leveltertentu. Alat
untuk mengganjal tersebut adalah standar. Jika pada level tertentusudah dapat
dicapai maka bola PDCA didorong lagi lebih ke atas dan kemudiansupaya tidak turun
maka bola PDCA harus diganjal dengan standar.
Demikian seterusnya sampai bola PDCA dapat mencapai
visi.Metamorfosa tersebut merupakan upaya PT mencapai visi. Dalammencapai visi,
harus menetapkan sasaran-sasaran jangka pendek, dan tujuan-tujuan jangka
menengah. Dalam setiap tahun PT harus memiliki sasaran yangakan dicapai.
Sasaran tersebut akan dicapai dengan menggunakan berbagaiprogram kerja. Program
kerja yang ada di PT merupakan bola PDCA, sedangkansasaran- sasaran jangka
pendek merupakan “ganjal” standar yang digunakan untuk menahan bola PDCA.
Demikian seterusnya setiap tahun PT harusmenetapkan berbagai sasaran yang lebih
baik, yang lebih mendekati visi yangtelah ditetapkannya.Namun demikian, siklus
PDCA bukanlah siklus harian, namun merupakansiklus periodik dalam kurun waktu
tertentu. Sedangkan siklus proses kerja harianmerupakan siklus SDCA ( standar-do-check-action
). Hubungan antara siklusSDCA dengan PDCA tersebut dapat digambarkan
sebagaimana gambar 2.2.Dari visi/ tujuan/ sasaran yang direncanakan, maka
dibuatlah pedomanpengerjaan yang merupakan standar pelaksanaan. Mendasarkan
pada standarinilah program kerja atau kegiatan setiap hari akan dilaksanakan.
Jika denganstandar pelaksanaan tersebut dan sumber daya yang tersedia visi/
tujuan/ sasaran dapat dicapai maka proses peningkatan dapat dilakukan . Namun,
jikastandar tersebut belum tercapai maka harus diupayakan untuk melakukan
pekerjaan dengan standar yang telah direncanakan tersebut. Jikasudah tercapai,
tetapi belum mampu meningkatkan kualitas dikarenakanberbagai keterbatasan, maka
proses dilakukan sesuai dengan standar tersebut,sampai PT tersebut memiliki
kemampuan dalam melaksanakan pengembangan.Peningkatan visi/ tujuan/ sasaran
tentu akan diikuti dengan standar proses,kemungkinan besar juga akan diikuti
dengan peningkatan sumber daya, baik ituSDM, anggaran, waktu maupun sumber daya
yang lain
Gambar
2.2: Hubungan siklus PDCA sebagai sistem pengembangan dan SDCAsebagai siklus
rutin
BAB III
KESIMPULAN
ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan
(Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO
adalah untukmendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait
lainnyadengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga
untukmembantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu
pengetahuan,teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah
menghasilkankesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan
sebagaistandar internasional. ISO itu sendiri berasal dari Bahasa Latin (Greek)
“isos”yang mempaunyai arti “sama” (equal).
Seiring perkembangan zaman dan semakin luasnya berbagai hal
yangberkaitan dengan wilayah yang harus distandarisasi, maka semakin banyak
pula jenis-jenis standar baru yang ada dan diimplementasikan pada berbagai
negara.Standar-standar ISO yang berkaitan dengan berbagai bidang tersebut
adalahsebagai berikut :
PDCA, singkatan dari “Plan, Do, Check, Act” adalah suatu
proses pemecahan masalah empat langkah yang terjadi dalam setiap kegiatan
ataukinerja yang merupakan siklus yang umum digunakan dalam pengendaliankualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.
2008. Tentang ISO 14000. Available online at
:http://emberpecah.blogspot.com/2008/09/tentang-iso-14000.html. Diakses pada22
Oktober 2011 16.29
Anonym.
ISO 22000 Food Safety Management System .
Available online at :http://citraglobal.weebly.com/22000.htm. Diakses pada 22
Oktober 2011 16.16
Anonym.
Manfaat Sertifikasi ISO 27001. Available
online at
:http://www.teknologiinformasidankomunikasi.com/it-governance/information-security/manfaat-sertifikasi-iso-27001/.
Diakses pada 22 Oktober 2011 16.33
Anonym.
OHSAS 18001 . Available online at
:http://www.javaconsultindo.com/homepage.php?page=ohsas. Diakses pada 22Oktober
2011 16.35
Anonym
SA 8000 . Available online at :
http://dcm.co.id/our-services/consulting/sa-8000/. Diakses pada 22 Oktober 2011
16.12
Anonym.
ISO-TS/16949 . Available online at
:http://www.ibrosys.com/manajemen-mutu/61-iso-ts-16949-pengetahuan-dasar.html.
Diakses pada 22 Oktober 2011 16.40
Forum,
LPMP. 2010. SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO (TINJAUAN HISTORIS) . Available online at
:
http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1730:2010-11-03-01-23-41&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210.
Dipostkan pada Rabu, 03November 2010 08:11. Diakses pada 20 Oktober 2011 16.15
Thanks buat referensinya
BalasHapus