Senin, 06 Januari 2014

International Organization for Standarization (ISO)


PEPER
International Organization for Standarization  (ISO)


 



Disusun Oleh :


Kls : Vb
Program : S-1 Manajemen
Mata Kuliah : Budaya Organisasi


PENDIDIKAN RATYNI GORDA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA SINGARAJA
School of Economics with Spiritual Insight
Jalan Yudistira No. 11 Telp. (0362) 22950 Singaraja
2014








KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan segala rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada penulis sehingg mampu menyelesaikan tugas Peper Budaya Organisasi berjudul tentang International Organization for Standarization  (ISO) ini tepat pada waktunya.

Penulis Mengucapkan terima kasih kepada Dosen Budaya Organisasi serta semua pihak yang telah memberikan saran dan arahan kepada penulis dalam penyusunan Peper  ini.  Peper  ini sangat jauh dari kesempurnaan, mengingat refrensi yang didapat tidak terlalu banyak. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan Peper  ini dimasa mendatamg.





Singaraja, 19 Nopember 2013




Dewa Putu Arta YAsa












BAB I
PENDAHULUAN

Sistem penjaminan mutu yang paling mapan dan paling banyakdigunakan di seluruh lembaga-lembaga di dunia adalah sistem penjaminan mutu International Organization for Standarization  (ISO). Istilah ISO diambil daribahasa Yunani “isos” yang berarti sama, atau standar. Oleh karenanya ISO digunakan sebagai standar mutu yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization  atau Badan Standar Internasional. ISO yangberdiri pada 1947 bersifat organisasi non pemerintah yang berpusat di Jenewa,Swiss (Prasetya, 2004).
Sejarah tentang sistem penjaminan mutu ISO berawal dari kondisi perang dunia ke II yang ingin mendapatkan bahan peledak dengan standar mutu yangbagus. Berawal dari sinilah kemudian bagian pengadaan barang militer Inggris mengembangkan serangkaian standar yang secara umum dapat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menyediakan produk bermutu tinggi.Pada akhir 1960-an dibuat standar sistem mutu AQAP ( Allied Quality Assurance Publicators ) yang dikembangkan dari standar-standar sebelumnya.Pada awal 1970-an, Inggris mengembangkan lebih lanjut seri AQAP dan disebut “DEFSTAN 05 series” oleh United Kingdom Ministry of Defence  . Pada saat yang bersamaan angkatan bersenjata Amerika Serikat mengembangkan MIL STD9858A. Disisi lain perusahaan-perusahaan yang tidak bertransaksi dengan militer kemudian mengembangkan BS 5157 yang kemudian dikembangkan BS 5750bagian 1, 2 dan 3 pada tahun 1979. Pada tahun ini pula pemeriksaan pihak ketiga yang merupakan karakteristik ISO 9000 mulai dikembangkan.
Selain itu pada tahun ini komisi ISO Inggris yaitu  British Standard Institute  (BSI) menyerahkan proposal untuk pembentukan komisi teknik baru dengan nomorISO/TC 176. Sebagai hasil dari ISO/TC 176 yang telah melakukan sosialisasi keseluruh dunia dalam tahun 1987 seri standar ISO 9000 dipublikasikan.1.2 TujuanTujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk lebih memahami tentang ISO,seri-seri ISO serta manfaatnya dan memahami tentang siklus PDCA pada ISO.









BAB II
PEMBAHASAN


Sebelum mendefinisikan ISO, hal pertamma yang harus dipahami adalah definisi dari kata standar. Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang,produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu “pintar” (smart) lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruhdunia, dan banyak contoh-contoh lainnya.
Dengan demikian standar internasional telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta lebih meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan jasa.Namun bila dipandang dari segi nama, banyak pihak melihat adanyasuatu ketidakcocokan antara nama lengkap “International Organization for Standar dization” dengan kependekannya „ISO, dimana „IOS dianggap lebih tepat. Anggapan itu benar bila penetapan nama didasarkan padakependekannya.
Yang sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan, tapi merupakan nama dari organisasi internasional tersebut. “ISO” berasal dari Bahasa Latin (Greek) “isos” yang mempaunyai arti “sama” (equal). Awalan kata“iso -“ juga banyak dijumpai misalnya pada kata “isometric”, “isomer”, “isonomy”, dan sebagainya. Dari kata “sama” (equal) menjadi “standar” inilah “ISO” dipilih sebagai nama organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam rangka menghindari penyingkatan kependekannya bila diterjemahkanke dalam bahasa lain dari negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris,atau OIN (Organisation Internationale de Normalisation) dalam bahasa Perancis,atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa Indonesia.Dengan demikian apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini namanya tetapISO.
Dari uraian diatas, maka ISO atau Organisasi Standar Internasional dapat didefinisikan sebagai suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi internasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara.ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untukmendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan,teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.2.2 Jenis-Jenis dan Manfaat ISO.
Berdasarkan sejarah perkembangan ISO, awalnya ISO terbentuk guna menjamin kualitas mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau menjamin jasa yang di berikan. Namun seiring perkembangan zaman dan semakin luasnya berbagai hal yang berkaitan dengan wilayah yang harus distandarisasi, maka semakin banyak pula jenis-jenis standar baru yang ada dan diimplementasikan pada berbagai negara.




2.2.1 ISO 9001 (Quality Management System)
 ISO 9001 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO 9001 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. ISO9001 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan -persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO9001 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Namun,bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistemmanajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO9001) adalah Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratantertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan ataudispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Manfaat yang didapat dari ISO 9001 adalah :


·         Kepuasan pelanggan, dengan penyampaian produk secara konsisten dalammemenuhi persyaratan - persyaratan pelanggan 
·         Mengurangi biaya operasional, dengan peningkatan berkesinambunganpada proses-proses dan hasil dari efisiensi operasional
·         Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan termasuk para staf,pelanggan dan pemasok
·         Persyaratan kepatuhan hokum, dengan pemahaman bagaimana persyaratansuatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruhtertentu pada suatu organisasi dan para pelanggan anda
·         Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko, dengan konsistensisecara terus-menerus dan adanya mampu telusur suatu produk danpelayanan
·         Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan,dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen padastandar yang diakui
·         Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis, khususnyapemenuhan spesifikasi-spesifikasi pengadaan yang membutuhkan sertifikasisebagai suatu persyaratan untuk melakukan suplai barang dan jKemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis, khususnyapemenuhan spesifikasi-spesifikasi pengadaan yang membutuhkan sertifikasisebagai suatu persyaratan untuk melakukan suplai barang dan jasa


2.2.2 ISO 14000 (Environmental Management System)
            ISO 14000 series merupakan seperangkat standar internasional bidangmanajemen lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu organisasi diseluruh dunia dalam meningkatkan efektivitas kegiatan pengelolaanlingkungannya.
Perumusan standar ISO 14000 series diprakarsai dunia usahasebagai kontribusi terhadap pencapaian Pembangunan Berkelanjutan yangdisepakati dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro Tahun 1992. Wakil pihakpemerintah, dunia usaha, pakar, praktisi dan pihak lain yang berkepentinganterlibat dalam perumusan standar tersebut. ISO 14000 series mencakupbeberapa kelompok perangkat pengelolaan lingkungan, antara lain SistemManajemen Lingkungan, Audit Lingkungan, Evaluasi Kinerja Lingkungan,Ekolabel, dan Kajian Daur Hidup Produk.Manfaat yang didapat dari ISO 14000 (Harrington, H.J 1999) adalah
·         Menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan
·         Meningkatkan kinerja lingkungan
·         Memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
·         Mengurangi dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
·         Dapat menekan biaya produksi
·         Dapat mengurangi kecelakaan kerja
·         Dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah danpihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan.
·         Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemenpuncak terhadap lingkungan.
·         Dapat mengangkat citra perusahaan,
·         Meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.
·         Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
·         Dapat meningkatkan motivasi para pekerja.
·         Mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan




 

2.2.3 ISO 22000 (Food Safety Management System)
ISO 22000 merupakan standar yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization pada tahun 2005, yang berkaitan dengan masalah food safety . Standar ini ditujukan kepada organisasi-organisasi yangberada dalam rantai makanan, supaya terdapat standar internasional yang harmonis.Manfaat yang didapat dari ISO 22000 adalah :

·         Meningkatkan proses internal secara berkesinambungan yang dibutuhkan untuk menyediakan makanan yang aman secara konsisten
·         Memberikan suatu kepercayaan diri pada organisasi dan manajemen bahwa praktik dan prosedur yang dilakukan sudah berjalan dengan baik dan efektif.
·         Memberikan kepercayaan bagi pelanggan juga stakeholder yang lain bahwa organisasi memberikan produk makanan yang aman, dan mengontrol bahaya dan risiko yang timbul dari produk makanan tersebut
·         Melakukan peningkatan kinerja secara berkesinambungan, dimana system manajemen food safety ini selalu dikaji dan update, sehingga seluruh aktivitas yang terkait dengannya berjalan secara optimal dan efektif
·         Menjamin kontrol yang cukup di seluruh tahapan supply chain demimenghindari bahaya dalam food safety
·         Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena memperoleh training mengenai standar-standar yang diterapkan dalam ISO 22000
·         Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan, supplier, hingga regulator


2.2.4 ISO 27001 (Information Security Management System)
ISO 27001 adalah suatu standar internasional untuk Sistem ManajemenKemanan Informasi (SMKI) sebagian besar sebelumnya diangkat berdasarkanBS 7799 yang umum digunakan sejak tahun 1995 mengenai pengelolaan keamanan informasi.
SO 27001 menyediakan kerangka kerja untuk netralitas penggunaan tehnologi, netralitas sistem manajemen pengelolaan rekanan yang memungkinkan suatu organisasi memastikan bahwa pengukuran keamanan informasi adalah efektif. Hal ini termasuk kemampuan mengakses data secara berkelanjutan, adanya kerahasiaan dan integritas atas informasi yang dimilikinyadan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan demikian pula dengan kesesuaian hukum. Manfaat yang didapat dari ISO 27001 adalah :

·         Kepuasan pelanggan
timbulnya kepercayaan bahwa informasiperseorangan mereka terlindungi dan terjaga kerahasiannya
·         Menjaga kesinambungan usaha
dengan pengelolaan resiko, kepatuhanhukum dan timbulnya kewaspadaan terhadap masalah dan urusankeamanan di kemudian hari
·         Kepatuhan hukum
dengan memahami bagaimana persyaratan suatuperaturan dan perundang-undangan tersebut berpengaruh pada suatuorganisasi dan para pelanggan anda
·         Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko
dengan kerangkakerja yang sistematis mengenai pemastian dokumen pelanggan, informasikeuangan dan kekayaan intelektual telah dilindungi dari kehilangan,pencurian dan kerusakan
·         Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan
dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen padastandar yang diakui Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis khususnya spesifikasi pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai suatupersyaratan sebagai rekanan



2.2.5 OHSAS 18001 (Occupational Health & Safety Management System)
OHSAS 18001 adalah Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sebagai bentuk tanggungjawab dari perusahaan yang menjunjung tinggi kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan, pemilik usaha,pelanggan, tamu, supplier atau pemasok yang melakukan aktifitas di mana proses kegiatan perusahaan tersebut berlangsung
OHSAS 18001 adalah suatu standar internasional untuk system manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Dimaksudkan untuk mengelolaaspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan keamanan produk. OHSAS18001 menyediakan kerangka bagi efektifitas manajemen K3 termasukkesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang di terapkan pada aktifitas Anda dan mengenali adanya bahaya-bahaya yang timbul.Manfaat yang didapat dari OHSAS 18001 adalah :
·         Kepuasan pelanggan melalui pengiriman produk yang secara konsinten memenuhi persyaratan pelanggan di sertai perlindungan terhadap kesehatandan properti para pelanggan.
·         Mengurangi ongkos-ongkos operasional dengan mengurangi kehilanganwaktu kerja karena kecelakaan dan penurunan kesehatan dan pengurangan ongkos-ongkos berkenaan dengan biaya dan kompensasi hukum.
·         Meningkatkan hubungan dengan phak-pihak yang berkepentingan denganperlindungan pada kesehatan dan property karyawan, para pelanggan danrekanan.
·         Persyaratan kepatuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peratuaran dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh tertentu pada suatu organisani dan para pelanggan Anda.
·         Peningkatan terhadap pengendalian manajement resiko melalui mengenalansecara jelas pada kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penerapan padapengendalian dan pengukuran.
·         Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang di jalankan,dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standart yang diakui.
·         Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis khususnya spesifikasi pengadaan yang memerlukan serfikasi sebagai suatu persyaratan menjadi rekanan

2.2.6 SA 8000 (Social Accountability Management System)
SA 8000 adalah sebuah program sertifikasi swasta sukarela yang telahdisusun oleh organisasi non pemerintah Social Accountability Internationa yang bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang lebih baik. Standar SA8000 adalah berdasarkan pada berbagai norma internasional yang berlaku ditempat kerja termasuk yang berhubungan dengan keadilan sosial, hak-hak parapekerja dan kondisi kerja.SA 8000 menentukan standar minimum yang harus dipenuhi berkaitan dengan kondisi kerja guna menjamin lingkungan kerja yang aman dan sehat,kebebasan berserikat dan mengadakan perjanjian kerja kolektif dan strategi perusahaan guna mengatur berbagai permasalahan sosial yang terjadi di tempat kerja. Juga terdapat berbagai peraturan mengenai jam kerja, upah, pencegahan diskriminasi, dan penggunaan pekerja anak atau kerja paksa.Manfaat yang didapat dari SA 8000 adalah :
·         Mewujudkan kondisi lingkungan kerja yang sehat, aman dan sesuai dengan perikemanusiaan berdasarkan pada norma-norma sosial.
·         Komitmen terhadap standar-standar sosial dan etika akan membantu perusahaan untuk menarik tenaga kerja yang terlatih dan terampil sertadapat mempertahankan para pekerja.
·         Komitmen perusahaan untuk kesejahteraan karyawan akan meningkatkan loyalitas dan komitmen terhadap perusahaan. Hal ini tidak hanya akanmeningkatkan produktivitas organisasi, tetapi akan memudahkan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, menarik pelanggan baru dan memasuki pasar yang baru. Juga menjadikan hubungan pelanggan yang lebih baik dalam jangka panjang.
·         Menerapkan standar akan menyebabkan keyakinan lebih besar bahwaproduk dan jasa yang dihasilkan dari sebuah lingkungan kerja yang adil dan aman. Persyaratan peningkatan yang berkelanjutan, kebutuhan audit regular pihak ketiga dan sertifikasi adalah dasar untuk meningkatkan reputasiperusahaan dan citra perusahaan yang lebih baik

2.2.7 ISO/TS 16949 (Quality Management System particular to Automotive Industry)
ISO / TS 16949, dalam hubungannya dengan ISO 9001, mendefinisikanpersyaratan sistem manajemen mutu untuk desain dan pengembangan, dan, bila relevan, instalasi dan pelayanan yang berhubungan dengan produkotomotif. Sistem ini dapat diterapkan di seluruh rantai pasokan otomotif. Standarini telah diterima sebagai pengganti QS 9000, VDA 6.1 (Jerman) AVSQ (Italia)EAQF (Perancis).Manfaat yang didapat dari ISO/TS 16949 adalah :
·         Untuk sebagian besar produsen kendaraan, sertifikasi merupakanpersyaratan wajib yang diakui secara internasional - membantu Anda untukmelakukan bisnis di seluruh dunia.
·         Spesifikasi didasarkan pada ISO 9001 dan mendorong pendekatan proses.Memahami hubungan antar proses melalui penggunaan standar dapatmengaktifkan produk yang ditingkatkan dan kualitas proses dan akhirnyamenghindari variasi dalam rantai pasokan.
·         Untuk pemasok ke sejumlah produsen kendaraan yang berbeda, sertifikasiISO / TS 16949:2009 menghindari kebutuhan sertifikat ganda untuk VDA6.1,EAQF, QS-9000 dan AVSF, sehingga menghilangkan duplikasi dalampenyusunan, dokumentasi dan proses audit.
·         Mendorong pendekatan proses. Memahami hubungan antar proses, melaluipenggunaan standar dapat mengaktifkan produk yang ditingkatkan dankualitas proses dan akhirnya menghindari variasi dalam rantai pasokan.
·         Sertifikasi dapat memberikan kepercayaan tambahan dan konsistensikepada semua pihak yang berkepentingan dalam sumber global,memungkinkan peluang bisnis yang lebih besar dan menarik prospekinvestasi.
·         Standar ini menawarkan pelanggan kepercayaan tambahan konsistensiuntuk semua pihak yang berkepentingan dalam sumber global,memungkinkan peluang bisnis yang lebih besar dan menarik prospekinvestasi.
·         Meningkatkan kualitas dan produktivitas produk


2.3 Siklus PDCA pada ISOPlan-Do-Check-Act atau PDCA adalah suatu proses yang sangat dikenaldi kalangan orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen mutu. ISO mengisyaratkan perusahaan untuk melakukan PDCA sebelum layakmendapatkan sertifikat ISO 9001 : 2008 (ISO untuk sistem manajemen mutu)dan juga sertifikat ISO yang lainnya. PDCA pertama kali diperkenalkan olehWalter A. Shewhart kemudian dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, sehinggametode ini sering disebut denganSiklus Deming.PDCA, singkatan dari “Plan, Do, Check, Act” adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah yang terjadi dalam setiap kegiatan atau kinerja yang merupakan siklus yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas.


ü  Plan (Rencanakan)
Perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifi kasi sasaran & proses dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak beres kemudian mencari solusi/ide-ide untuk meme cahkan masalah ini. Tahapan yang perlu diperhatikan, antaralain Mengidentifi kasi pelayanan jasa, harapan, dan kepuasan pelangganuntuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifi kasi. Kemudian mendeskripsikan proses dari awal hingga akhir yang akan dilakukan. Lalumemfokuskan pada peluang peningkatan mutu (Pilih salah satu permasalahanyang akan diselesaikan terlebih dahulu). Identifikasikanlah akar penyebabmasalah. Terakhir mencari dan memilih penyelesaian masalah.

ü  Do (Kerjakan)
Dalam langkah ini, yaitu melaksanakan rencana yang telah disusunsebelumnya dan memantau proses pelaksanaan dalam skala kecil (proyek ujicoba).
ü  Check (Periksakan)
Dalam pengecekan ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu memantau danmengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifi kasi. Teknik yang digunakan adalah observasi dan survei. Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan, maka disusunlah rencana perbaikan untuk di-laksanakan selanjutnya. Jika gagal, maka cari pelaksanaan lain, namun jikaberhasil, dilakukan rutinitas.
ü  Act (Tindaklanjutkan)
Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan, seperti mempertimbangkan area mana saja yang mungkin diterapkan; merevisiproses yang sudah diperbaiki; melakukan modifikasi standar, prosedur dankebijakan yang ada; mengkomunikasikan kepada seluruh staf, pelanggan dansuplier atas perubahan yang dilakukan; melakukan pelatihan bila perlukan;mengembangkan rencana yang jelas; dan mendokumentasikan proyek. Selainitu, juga perlu memonitor perubahan dengan melakukan pengukuran danpengendalian proses secara teratur.

PDCA adalah proses yang kontinu dan berkesinambungan. Jika produksudah sesuai dengan mutu yang direncanakan, maka prosedur tersebut dapatdipergunakan di masa mendatang. Sebaliknya, jika hasil-nya belum sesuaidengan yang direncanakan, maka prosedur tersebut harus diperbaiki atau digantidi masa mendatang. Dengan demikian, proses sesungguhnya tidak berakhirpada langkah Act, tetapi merupakan proses yang kontinu dan berkesinambungansehingga kembali lagi pada langkah per-tama dan seterusnya. Bukankah samaseperti hidup ini, selama kita hidup selalu ada tantangan baru yang muncul,sehingga membuat kita harus terus-menerus belajar.


Pengimplementasian siklus PDCA merupakan sebuah upaya untuk dapatmenjalankan suatu peningkatan berkelanjutan. Hubungan antara implementasiPDCA tersebut dengan proses peningkatan berkelanjutan (continuous improvement ) dapat digambarkan sebagaimana gambar 2.1.Gambar 2.1: Peran siklus PDCA dalam pencapaian visi
http://htmlimg4.scribdassets.com/1htp26cdog1l2a3k/images/16-ad4205d0d6.jpg

Proses PDCA digambarkan sebagai suatu bola yang harus didorongmenuju arah visi yang letaknya diatas. Tentu memerlukan tenaga dan upayauntuk dapat meletakkan bola tersebut menuju visi yang letaknya diatas. Jikatidak ada upaya, mustahil bola PDCA tersebut akan mencapai visi yang letaknyadiatas. Kondisi ini menandakan bahwa mutu tersebut harus diupayakan, tidakada mutu datang dengan sendirinya. Namun dalam upaya mendorong bolaPDCA tersebut ke atas, selain diperlukan upaya untuk mendorongnya jugadiperlukan alat untuk mengganjal agar supaya jika ada kondisi yang tidakdiinginkan bola PDCA tidak lagi turun ke bawah, tetapi bisa ditahan pada leveltertentu. Alat untuk mengganjal tersebut adalah standar. Jika pada level tertentusudah dapat dicapai maka bola PDCA didorong lagi lebih ke atas dan kemudiansupaya tidak turun maka bola PDCA harus diganjal dengan standar.
Demikian seterusnya sampai bola PDCA dapat mencapai visi.Metamorfosa tersebut merupakan upaya PT mencapai visi. Dalammencapai visi, harus menetapkan sasaran-sasaran jangka pendek, dan tujuan-tujuan jangka menengah. Dalam setiap tahun PT harus memiliki sasaran yangakan dicapai. Sasaran tersebut akan dicapai dengan menggunakan berbagaiprogram kerja. Program kerja yang ada di PT merupakan bola PDCA, sedangkansasaran- sasaran jangka pendek merupakan “ganjal” standar yang digunakan untuk menahan bola PDCA. Demikian seterusnya setiap tahun PT harusmenetapkan berbagai sasaran yang lebih baik, yang lebih mendekati visi yangtelah ditetapkannya.Namun demikian, siklus PDCA bukanlah siklus harian, namun merupakansiklus periodik dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan siklus proses kerja harianmerupakan siklus SDCA ( standar-do-check-action ). Hubungan antara siklusSDCA dengan PDCA tersebut dapat digambarkan sebagaimana gambar 2.2.Dari visi/ tujuan/ sasaran yang direncanakan, maka dibuatlah pedomanpengerjaan yang merupakan standar pelaksanaan. Mendasarkan pada standarinilah program kerja atau kegiatan setiap hari akan dilaksanakan. Jika denganstandar pelaksanaan tersebut dan sumber daya yang tersedia visi/ tujuan/ sasaran dapat dicapai maka proses peningkatan dapat dilakukan . Namun, jikastandar tersebut belum tercapai maka harus diupayakan untuk melakukan pekerjaan dengan standar yang telah direncanakan tersebut. Jikasudah tercapai, tetapi belum mampu meningkatkan kualitas dikarenakanberbagai keterbatasan, maka proses dilakukan sesuai dengan standar tersebut,sampai PT tersebut memiliki kemampuan dalam melaksanakan pengembangan.Peningkatan visi/ tujuan/ sasaran tentu akan diikuti dengan standar proses,kemungkinan besar juga akan diikuti dengan peningkatan sumber daya, baik ituSDM, anggaran, waktu maupun sumber daya yang lain


Gambar 2.2: Hubungan siklus PDCA sebagai sistem pengembangan dan SDCAsebagai siklus rutin












BAB III
KESIMPULAN

ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untukmendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnyadengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untukmembantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan,teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkankesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagaistandar internasional. ISO itu sendiri berasal dari Bahasa Latin (Greek) “isos”yang mempaunyai arti “sama” (equal).
Seiring perkembangan zaman dan semakin luasnya berbagai hal yangberkaitan dengan wilayah yang harus distandarisasi, maka semakin banyak pula jenis-jenis standar baru yang ada dan diimplementasikan pada berbagai negara.Standar-standar ISO yang berkaitan dengan berbagai bidang tersebut adalahsebagai berikut :

PDCA, singkatan dari “Plan, Do, Check, Act” adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah yang terjadi dalam setiap kegiatan ataukinerja yang merupakan siklus yang umum digunakan dalam pengendaliankualitas.






DAFTAR PUSTAKA


Anonym. 2008. Tentang ISO 14000. Available online at :http://emberpecah.blogspot.com/2008/09/tentang-iso-14000.html. Diakses pada22 Oktober 2011 16.29

Anonym. ISO 22000 Food Safety Management System  . Available online at :http://citraglobal.weebly.com/22000.htm. Diakses pada 22 Oktober 2011 16.16

Anonym. Manfaat Sertifikasi ISO  27001. Available online at :http://www.teknologiinformasidankomunikasi.com/it-governance/information-security/manfaat-sertifikasi-iso-27001/. Diakses pada 22 Oktober 2011 16.33

Anonym. OHSAS 18001 . Available online at :http://www.javaconsultindo.com/homepage.php?page=ohsas. Diakses pada 22Oktober 2011 16.35

Anonym SA 8000  . Available online at : http://dcm.co.id/our-services/consulting/sa-8000/. Diakses pada 22 Oktober 2011 16.12

Anonym. ISO-TS/16949  . Available online at :http://www.ibrosys.com/manajemen-mutu/61-iso-ts-16949-pengetahuan-dasar.html. Diakses pada 22 Oktober 2011 16.40

Forum, LPMP. 2010. SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO (TINJAUAN HISTORIS) . Available online at : http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1730:2010-11-03-01-23-41&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210. Dipostkan pada Rabu, 03November 2010 08:11. Diakses pada 20 Oktober 2011 16.15

1 komentar: